"Kami tak sendirian. Ada satelit Sky Brazil juga. Itu satelit TV untuk Brasil, tapi miliknya AT&T karena yang tandatangan kontrak orang AT&T langsung," kata Direktur Network, IT & Solution Telkom, Abdus Somad Arief saat menyambut kedatangan detikINET di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan, Minggu malam (12/2/2017).
Seperti diketahui, untuk memproduksi satelit Telkom 3S, Telkom menggaet vendor asal Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelitnya dengan kontrak In Orbit Delivery (IOD), dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelitnya (launcher). Total, biaya untuk pembuatan satelit dan peluncuran ini memakan biaya USD 215 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik satelit Telkom 3S dan Sky Brazil sendiri rencananya akan diluncurkan dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis. Setelah meluncur dan tiga kalo mengelilingi bumi selama 10-15 hari, satelit ini akan didorong oleh roket peluncur internal untuk masuk ke orbit 118 BT agar bisa beroperasi di atas Pulau Kalimantan.
Satelit Telkom 3S yang akan diterbangkan oleh Flight VA235 menggunakan roket Ariane 5 ini akan memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 8 transponder Extended C-Band, serta 10 transponder Ku-Band. (rou/fyk)