Jagoan Growth Hacking Jadi Bos Baru Bukalapak
Hide Ads

Jagoan Growth Hacking Jadi Bos Baru Bukalapak

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 13 Okt 2016 07:21 WIB
Wilix Halim (Foto: detikINET/afr)
Jakarta - Ada satu wajah baru yang menghiasi jajaran petinggi Bukalapak. Ia adalah Wilix Halim, yang dikenal sebagai growth hacker dunia.

Wilix resmi bergabung dengan Bukalapak pada awal Oktober lalu. Ia menempati posisi sebagai Chief Operating Officer (COO) di e-commerce besutan Achmad Zaky itu.

Sebelum ini, ia berkarier di Freelancer.com. Posisi terakhir di startup asal Australia itu adalah sebagai Vice President of Growth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah yang kemudian menjadi menarik. Dengan kariernya yang sudah cukup tinggi dan hidup nyaman di negara maju, kenapa Wilix akhirnya mau pulang kampung dan mau bergabung ke startup lokal?

Berbincang dengan detikINET, Wilix mengungkap alasan di balik keputusannya tersebut.

Pria kelahiran Medan ini mengaku cukup berat meninggalkan kantor lamanya. Hanya saja keahlian yang dimiliki teramat sayang jika hanya terbatas di Freelancer. Menurutnya, apa yang sudah dipelajari dan diterapkan pada Freelance, jika diterapkan di Indonesia, akan memberi dampak yang besar.

"Ini waktunya saya kembali ke Indonesia, di mana skill saya bisa lebih berguna di sini," ujarnya saat ditemui di kantor Bukalapak, Kemang, Jakarta beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Wilix mengatakan alasan kenapa dirinya menambatkan hatinya ke Bukalapak. Menurutnya, e-commerce yang identik dengan warna merah marun itu dinilainya berbeda dengan startup lain di Indonesia.

Bukalapak didirikan oleh seorang engineer. Ini mirip startup di Australia dan Silicon Valley. Sementara di Indonesia, kebanyakan startup didirkan oleh orang dengan latar belakang bisnis.

"Itu yang membuat tertarik untuk join," kata Wilix.

Jagoan <i>Growth Hacking</i> Jadi Bos Baru Bukalapak


Setelah bergabung dengan Bukalapak, Wilix dilimpahi tanggung jawab baru. Tapi tugas utamanya tidak jauh berbeda saat di Freelancer. Ia dipercayakan untuk membuat e-commerce yang didirikan 2010 itu lebih besar lagi.

Namun untuk mewujudkan hal tersebut, pria lulusan University of Melbourne ini mengaku tidak menyiapkan strategi khusus. Sebab menurutnya Bukalapak sudah cukup baik dalam banyak hal, hanya tinggal diberikan sedikit sentuhan saja.

"Kenapa saya ke Bukalapak bukan karena melihat mau mengubah semua. 99% sudah bagus, saya cuma melihat 1% bisa diubah bisa saya bagusin," ujarnya.

Saat ditanya apakah siap jadi bintang iklan Bukalapak seperti Zaky, Wilix pun tertawa. "Tidak, biar Zaky saja," ujarnya.

Strategi memasang Zaky sebagai konsep Bukalapak dinilai sangat bagus. Ini jarang dilakukan oleh startup, termasuk Freelancer.

"Jarang CEO mau di depan, salah satu konsep growth hacking itu ya dari keunikan. Keunikan ini yang akan meningkatkan return on investment," pungkas dia.

Growth hacking sendiri pada dasarnya adalah pola pikir yang fokus membuat perusahaan tumbuh. Caranya, mengandalkan kreativitas mengolah data menjadi strategi pemasaran.

Simak lebih lanjut penjelasan soal growth hacking di sini.

(afr/ash)