Tania Amalia, Public Relations Manager Lazada Indonesia menjelaskan, ini merupakan sebuah kasus produk yang tertukar dan memastikan kebijakan perlindungan terhadap pelanggan online market place tersebut.
Dijelaskannya, pada Senin malam, tanggal 29 Juni, Lazada mengetahui bahwa ada pelanggan yang menerima produk berbeda dari yang ia pesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami senang mengetahui bahwa karyawan dari perusahaan belanja online lainnya dapat berbelanja di Lazada dan kami ingin tetap menjaga kepercayaan tersebut," imbuhnya.
Penyelidikan Lazada menunjukkan bahwa ini merupakan kasus produk yang tertukar -- kesalahan dari individu pada operasional rantai suplai.
Kasus yang jarang terjadi ini disebut Lazada ditanggapi dengan sangat serius dan kebijakan rantai suplai sedang dalam tinjauan rutin dan terus ditingkatkan untuk meminimalisir kejadian ini terulang kembali.
Yang terpenting bagi Lazada adalah untuk menepati janji kepada konsumen untuk menghadirkan pengalaman belanja yang mudah dan memastikan tidak ada konsumen yang dikecewakan.
"Program Perlindungan Pelanggan, Jaminan Uang Kembali dan Garansi Kepuasan 100% yang termasuk kebijakan pengembalian barang, dirancang khusus untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa mereka akan menerima produk yang sesuai, baru, asli dan tidak rusak," lanjut Tania.
Apabila terjadi sebaliknya, maka tim layanan pelanggan Lazada dikatakan bakal menghubungi konsumen dalam waktu 24 jam untuk memastikan konsumen menerima produk yang tepat atau melakukan pengembalian uang utuh.
"Ini merupakan jaminan yang kami berikan kepada konsumen yang memberikan kepercayaannya dengan berbelanja di Lazada," tutupnya.
(ash/fyk)











































