Ketika 'Penjaga Internet' Diusili
Hide Ads

Ketika 'Penjaga Internet' Diusili

Ardhi Suryadhi - detikInet
Senin, 25 Mei 2015 14:20 WIB
Tampilan Situs Id-SIRTII saat diusili.
Jakarta - Serangan cyber bisa menimpa siapapun. Termasuk situs milik Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII).

Sejak Senin (25/5/2015) pagi, situs yang beralamat di www.idsirtii.or.id tersebut tak bisa diakses. Banyak pihak pun bertanya-tanya, ada apa dengan situs milik organisasi yang bertugas untuk pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet tersebut?

Diserang hacker? M. Salahuddien, Wakil Ketua Id-SIRTII menegaskan bahwa tak bisa diaksesnya situs Id-SIRTII bukan lantaran di-deface peretas.

"Tapi registrar kami yang kena sepertinya social engineering karena untuk domain .id perubahannya masih request manual," jelas Didin Pataka, begitu sapaannya, saat berbincang dengan detikINET, Senin (25/5/2015).

Ia menambahkan, sekitar jam 14 UTC atau sekitar jam 2 dini hari ada yang me-request memindahkan domain Id-SIRTII ke cloudflare.

"Semua sistem DNS dan web Id-SIRTII sebenarnya gak kena apa-apa. Sama seperti kasus presiden (situs) sby.info dulu itu yang kena registrar DNS-nya," ungkap Didin.

Lantaran registrar ini ada di dalam koordinasi Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) maka sekarang sedang diinvestigasi. Sebab yang bisa melakukan perubahan tersebut adalah pihak registrar dan tentu dengan cara akses ke Pandi.

"Masalahnya di sana. Kami, Id-SIRTII hanya target saja. Memang cuma kami yang dijadikan sasaran," Didin mengatakan.

Meski aksi usil dedemit maya ini menyasar registrar, tetap saja situs Id-SIRTII yang turut menjadi korban sehingga tumbang, berubah tampilan sampai diarahkan ke web si penyerang.

Saat diusili, situs Id-SIRTII tampak seseorang mengenakan hoodie dengan wajah yang tidak terlihat. Di atasnya terdapat teks 'Just A Dream' dan di bawahnya tertulis '( h3ll_id )'.

"Iya sebenarnya subuh tadi sudah kita kontak (registrar) tapi gak respons. Mungkin kepagian. Biasanya sih respons. Tapi sudah cukup cepat ditangani. Terima kasih Pandi dan registrar yang responsif, sekarang sudah pulih. Tapi beberapa akses mungkin perlu refresh cache," Didin menandaskan. (Ardhi Suryadhi/Fino Yurio Kristo)