MixRadio menyuguhkan alternatif cara menikmati musik melalui layanan streaming musik yang disesuaikan dengan selera masing-masing orang, sangat spesifik dan, lebih penting lagi, aplikasinya mudah.
Setelah empat tahun terakhir hanya tersedia di Windows Phone bagi pengguna (Nokia) Lumia, terhitung 20 Mei 2015, MixRadio dapat diakses di iOS dan Google Play. Pengguna iPhone dan Android tinggal instal MixRadio dengan logo berwarna pink, pilih genre yang disukai, dan pilih penyanyi mana saja yang ingin dimasukkan dalam playlist.
Aplikasi MixRadio untuk iOS dan Android diluncurkan bersamaan digelarnya All That Matters di Ritz Carlton Millenia, Singapura, 20-22 Mei 2015. All That Matters adalah acara tahunan dalam cakupan Asia Pasifik yang menghubungkan para pemain kunci dalam industri musik dan berfokus pada musik masa depan.
Mengunduh musik sudah cerita masa lalu. Dalam satu hingga dua tahun ke depan, tren mendengar musik adalah lewat streaming. Apalagi harga ponsel Android makin murah. Di celah inilah MixRadio mengambil tempat dan diharapkan 97-98% penginstal MixRadio berasal dari dua platform tersebut.
Dengan katalog mencapai 35 juta lagu, maka sebagian besar lagu dari label besar dan 25 juta lagu Indonesia (jika menginstal di Indonesia) dari berbagai zaman dapat ditemukan di MixRadio: dari Billie Holiday hingga Lady Gaga, dari Tulus hingga Sundari Sukotjo. Tanpa ribet dan tanpa menunggu lama untuk download karena setiap lagu dikompres sedemikian rupa tanpa mengurangi kualitasnya. Lagu-lagu yang sudah dimasukkan dalam playlist pun dapat disimpan offline dan diputar kapan pun, walau tak ada jaringan internet.
โKarena ada beragam selera musik di Indonesia, kami membuka beragam layanan untuk memenuhi selera tersebut. Kami membuat playlist yang cocok bagi setiap tiap-tiap individu, berdasar budaya, negara, dan lokasi,โ ujar General Manager Asia MixRadio Jamie Robertson, dalam sesi diskusi Gateway to Indonesia pada hari pembukaan All That Matters.
Selain Jamie Robertson, sesi tersebut diisi juga oleh Board of Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan Managing Director Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, Chief Operating Officer PT. Langit Data Indonesia Hang Dimas, serta Founder & Chief Executive Officer Musikator Robin Malau.
Hang Dimas menggambarkan bagaimana spesifiknya selera musik orang Indonesia yang akan sangat diuntungkan dengan teknologi baru ini. Dangdut koplo yang sangat merakyat di Jawa Timur, tidak begitu populer di Jawa Barat. Di Sumatera, musik Batak dikenal luas. Dan, menjawab pertanyaan seorang produser dari Malaysia yang kehabisan akal menembus pasar Indonesia, Sumatera adalah pasar potensial bagi musik Malaysia karena kemiripan bahasa, budaya, dan selera.
MixRadio berawal dari tahun 1999 sebagai distributor musik online Inggris bernama On Demand Distribution (OD2) yang didirikan musikus Peter Gabriel. Saat itu, distribusi musik cepat sekali berubah dan pembajakan jadi masalah utama. OD2 memasok musik untuk nama-nama besar, seperti Virgin, Microsoft, Coca-Cola, dan AOL.
Pada 2004, OD2 bergabung dengan LoudEye dan segera diakuisisi Nokia yang saat itu distributor handset terbesar dunia yang menjual lebih dari 200 juta device pada tahun 2004 saja. Di Nokia, MixRadio memulai perjalanannya sebagai layanan musik mobile pertama.
(Ardhi Suryadhi/Ardhi Suryadhi)