Cibiran Apps China, dari Tukang Tiru Hingga Mata-mata
Hide Ads

Cibiran Apps China, dari Tukang Tiru Hingga Mata-mata

- detikInet
Kamis, 28 Agu 2014 12:56 WIB
Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta - Datang dari China selalu ada ketakutan ketika muncul streotipe soal produk besutan Negeri Tirai Bambu itu. Mulai dari tukang tiru hingga menjadi mata-mata pemerintah, adalah cibiran untuk perusahaan lokal yang menuju global.

Menjadi mata-mata bagi pemerintah adalah satu hal yang paling sering dialamatkan ke perusahaan asal China ini. Xiamoi dan Huawei adalah bebebarapa diantaranya.

Menimbulkan kekhawatiran dari pihak barat. Menurut laporan perusahaan keamanan F-Secure, ada potensi pesan di layanan tersebut dimata-matai oleh pemerintah China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Xiaomi akan menggunakan server yang berbasis di negara asalnya. Ini berbagi ada potensi hal tersebut bisa diakes oleh Tiongkok.

Namun hal tersebut buru-buru dibantah oleh petinggi Xiaomi. Menurut VP Xiaomi Global Hugo Barra, prioritas pelanggan adalah yang paling penting.

Xiaomi pun dituding meniru beberapa produk Apple. Karena ada kemiripan antara Mi4 dengan iPhone. Walaupun belakangan dibantah.

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi Huawei pun tak kalah meradangnya. Bisa masuk ke berbagai negara, Huawei yang asli China, justru tak bisa masuk ke Amerika Serikat. Tudingannya jelas, dianggap mata-mata pemerintah.

Tapi Amerika Serikat dianggap munafik. Sebab whitsleblower Edward Snowden membocorkan bahwa Huawei selama ini ternyata dimata-matai oleh NSA.

Parahnya aktivitas terlarang tersebut ternyata telah dilakukan NSA sejak tahun 2009 lalu. Berdasarkan laporan dari tahun 2012 yang diungkap ke publik oleh Snowden, NSA membuat semacam β€˜backdoor’ langsung pada jaringan telekomunikasi Huawei dengan tujuan untuk mengambil berbagai informasi yang melaluinya.

Lebih buruknya lagi, alasan NSA mengincar Huawei juga dikarenakan produsen asal Tiongkok ini menjadi produsen telekomunikasi ketiga terbesar yang menghubungkan sebagian populasi global di bumi.

(tyo/ash)
Berita Terkait