"Trial sharing WiFi dengan Telkom ini uji cobanya dua bulan sampai 22 Desember 2013. Selama trial, pelanggan Esia bisa gratis internetan pakai Wifi.id," ungkap Chief Marketing Officer Bakrie Telecom, Eka Anwar kepada detikINET di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Setelah masa uji coba usai, pihak Bakrie Telecom dan Telkom akan mengkaji kembali pemanfaatan akses bersama itu untuk kepentingan bisnisnya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kedua belah pihak masih melakukan uji coba teknis. Dalam trial ini, yang diuji oleh keduanya bukan hanya dari segi kesiapan jaringan, namun juga dari sisi aspek komersialisasinya nanti.
Telkom yang telah membangun sekitar 60 ribu access point Wifi.id tercatat menyalurkan kapasitas bandwidth lebih dari 11,4 terabyte per hari. Sedangkan trafik durasinya sekitar 116,7 menit per sesi dengan volume 40,7 MB dan 300 ribu hit per hari.
Selama ini untuk bisa mengakses Wifi.id, Telkom menyediakan empat channel produk yaitu melalui Telkomsel, Flexi, Speedy, dan Speedy Instant Card.
Untuk akses Wifi ini, Telkom sendiri menargetkan akan membangun hotspot sejuta titik pada 2015 dengan jumlah akses yang dibuka sebanyak 10 juta WiFi.
Direktur Utama Telkom sebelumnya juga mengatakan, mesin pendapatan dari Wifi.id ini selain menjual jasa akses koneksi, juga datang dari bisnis advertising saat pengguna pertama kali mengakses halaman internet yang dibuka.
Di Indonesia akses data melalui WiFi dianggap sebagai solusi ditengah keterbatasan kualitas jaringan operator. Bahkan, Google pun menghadirkan aplikasi WiFi Passport untuk pengguna Android di Jakarta, Tangerang, Depok dan Cikarang.
Google menggandeng CBN dan AccessNet untuk menyediakan 90 lokasi WiFi Hotspot. Sedangkan metode pembayarannya menggunakan voucher MOGPLAY, hasil kerja sama dengan Indomog.
Namun, aksi Google ini menimbulkan kontroversi mengingat perusahaan ini bukanlah perusahaan pemilik lisensi resmi penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia layaknya Telkom dan Bakrie Telecom.
(rou/ash)