Update dari software yang dahulu bernama iPhone OS tersebut cukup memantik rasa penasaran, karena Apple mengklaim telah memberikan 200 fitur tambahan baru. Tidak hanya sekadar tambahan fitur saja, rasa-rasanya ini malah disebut sebagai lompatan Apple.
Kenapa lompatan? Karena fitur bawaan yang disematkan di iOS 6 merupakan jawaban atas persaingan dengan platform lainnya yang semakin ketat di pasaran. Ya, sekaligus bentuk memaksimalkan dari perangkat milik pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
*) iOS 6 mempunyai minimum spesifikasi, sehingga hanya bisa diupdate untuk penggguna iPhone 3GS, iPhone 4, iPhone 4S, iPad 2, iPod Touch 3rd dan new iPad-- termasuk iPod Touch 5gen dan iPhone 5 . Beberapa fitur di iPhone 3GS, iPhone 4 dan iPad 2 ada yang tidak disertakan.
Fitur Setting
|
Sebut saja fitur 'Do Not Disturb'. Fungsi ini cukup simpel, berguna sebagai fitur 'Silent' untuk semua notifikasi, namun tetap bisa mengatur untuk menerima panggilan tertentu saja.
Untuk memaksimalkannya silakan pilih Settings>Do Not Distrub 'On'>Notifications>Do Not Distrub.
-, Ketika detikINET bermain dengan Instagram dan jejaring sosial lainnya, mendadak tidak bisa mengambil foto dari 'Libary'. Wah, ternyata pangkal masalahnya terdapat di fitur lainnya yang bernama, Privacy.
Melalui fitur Privacy ini pengguna dapat dengan mudah mengatur kebijakan privacy untuk integrasi lokasi, foto dan lain sebagainya hanya dalam satu fitur saja.
Untuk kasus sebelumnya, cara mengatasinya, pilih Settings>Privacy>Photo> Lalu pilih aplikasi mana yang ingin dihidupkan.
Browser & Jejaring Sosial
|
Seperti di fitur Photo, ada tambahan baru bernama Photo Stream yang memungkinkan Anda untuk saling berbagi foto-foto pribadi baik untuk publik atau kepada orang-orang tertentu saja.
Selain itu foto yang dimiliki juga bisa disharing secara langsung ke jejaring sosial, email, diprint dan lain sebagainya. Sebagian memang sudah ada, tapi kali ini dengan tampilan yang menarik tentunya.
Begitu juga dengan tampilan Safari, browser bawaan Apple. Perubahan kecil yang terjadi adalah mengubah navigasi dari bagian atas ke bawah, yang sudah terbiasa dengan sebelumnya pasti sesekali akan kecele mengenai perubahan ini.
Tambahan fitur berbagi juga terjadi di browser Safari ini -- mirip dengan apa yang ada di 'Photo' -- namun dengan tambahan seperti Copy dan Reading List. Anda juga bisa langsung mengirimkan link bacaan tersebut melalui Twitter dan Facebook.
Lebih Intim dengan Siri
|
Yups, beberapa perintah -- selain perintah yang sudah bisa di versi sebelumnya -- yang telah detikINET jajal adalah mampu diperintah untuk membuka aplikasi yang terinstall di perangkat kita.
Ini yang menarik, memposting Facebook-Twitter pun kini bisa dilakukan dengan bantuan Siri.
Bahkan Siri juga disematkan di keyboard untuk melakukan bantuan tertentu di sejumlah aplikasi. Perintah suara juga lebih luwes, terutama bagi pengguna yang berbicara Inggris tak sefasih aslinya.
Sayangnya, ada beberapa fitur yang tidak bisa dimaksimalkan, seperti mencari jadwal film yang ada di daerah kita. Karena memang, penambahan fungsi ini hanya untuk pengguna di AS saja.
Panorama
|
Fitur Panorama di iOS 6 juga belum maksimal, karena terdapat beberapa kekurangan. Misalnya saat mengambil gambar dalam mode ini, pengguna tidak bisa mengubahnya ke posisi landscape.
Apple Maps
|
Khusus Maps, Apple menyediakan petanya sendiri.
Di sinilah pangkal permasalahannya, keakuratan sebagai penunjuk jalan dan pemetaan dari lokasi terlihat sangat buruk. Walaupun terlihat data yang dipunyai di Apple Maps berasal dari Tomtom -- sistem navigasi terkemuka itu nyatanya tidak menjamin.
DetikINET pun penasaran menjajalnya. Secara antarmuka, pandangan pertama di Apple Maps cukup menggoda. Karena dijajal di Indonesia, maka pemetaan yang didapatkan boleh dikatakan tidak jauh berbeda dengan Google Maps.
Fitur penunjuk jalannya sejauh ini menunjukkan tingkat akuratan yang tidak terlalu buruk. Bahkan bila dilakukan dengan perintah melalui Siri pun. Pengguna juga bisa memilih tampilan standar atau dalam mode Satelit
Memang ada kelemahan dari sisi tempat-tempat di sekitar lokasi, bila dibandingkan dengan Google Maps masih kurang banyak dan lengkap.
Bila di luar negeri Apple Maps dikritik karena menampilkan peta yang aneh bin ajaib, hal nyaris serupa juga terjadi di Indonesia.
Bila mengambil mode gambar 'Satelit' lokasi tempat detikINET berdiri memang nampak bagus dengan gedung yang pas. Namun bila sudah diubah ke mode 3D, gedung yang tadinya apik terlihat penyok dan gepeng.
Terlepas dari itu semua adalah, pengguna bisa 'berjalan-jalan' ke luar negeri dengan menggunakan peta Apple Maps ini. Walau sempat dikritik, namun fitur Flyover di beberapa titik lokasi terpampang dengan rapi dan bahkan bisa diputar-putar hingga 360 derajat.
Kelemahan Lainnya
|
Sebagai gambaran, saat sudah di-charge penuh, dan melakukan aktivitas standar seperti cek Twitter atau email, baterai langsung terkuras 20% kurang dari 2 jam.
Bahkan dalam sehari detikINET pernah mengisi baterai ulang hingga dua kali, padahal tidak ada game berat di dalamnya.
Diberitakan konektivitas ke WiFi sempat mengalami gangguan karena sulit terhubung. Hal yang sama juga dirasakan detikINET, bahkan ketika dalam posisi terkunci jaringan WiFi langsung berubah sendiri ke 3G. Sehingga perlu dikoneksikan kembali.
Ya, masalah ini mungkin bisa berbeda-beda dialami tiap penggunanya.