Hacker Pemburu Bug Mengeluh Bayaran Apple Kecil
Hide Ads

Hacker Pemburu Bug Mengeluh Bayaran Apple Kecil

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 10 Jul 2017 11:32 WIB
iPhone 7 edisi khusus. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta - Banyak perusahaan teknologi yang bergantung pada program bug bounty untuk mencari sisi lemah di jaringan ataupun aplikasi buatannya, dan Apple adalah salah satunya.

Namun ternyata bayaran yang ditawarkan Apple untuk setiap bug iOS yang ditemukan terbilang kecil, atau tak cukup besar bagi para hacker. Pasalnya mereka memilih untuk menyimpan informasi tersebut, atau malah menjualnya ke 'pasar gelap'.

"Kamu bisa mendapat uang lebih banyak jika menjual bug (iOS) ke pihak lain. Jika kamu melakukannya (bug bounty) untuk uang, kamu tak akan menyerahkan bug itu ke Apple secara langsung," ujar Nikias Bassen, seorang peneliti keamanan di Zimperium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Bassen itu pun didukung oleh oleh omongan Patrick Wardle, mantan hacker NSA. Menurutnya, bug iOS terlalu berharga untuk diserahkan ke Apple, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (10/7/2017).

Program bug bounty Apple pertama diluncurkan pada Agustus 2016 lalu di konferensi keamanan BlackHat. Ini adalah pertama kalinya Apple mau membayar hacker yang menemukan bug di dalam software buatannya. (asj/fyk)