Ia ketahuan menulis email tak pantas mengizinkan karyawan berhubungan intim dengan syarat tertentu. Kemudian sumber CNN menyebut Kalanick dan eksekutif lain meminta dokumen medis seorang wanita yang diperkosa kala memakai Uber di India. Kalanick curiga kasus pemerkosaan itu hanya rekayasa perusahaan rival.
Belum lagi Maret lalu, dia bertengkar hebat dengan sopir Uber. Sang sopir protes mengapa Uber sering mengubah-ubah tarif. Tapi Kalanick malah marah besar dan mengeluarkan sumpah serapah pada sang sopir. Ia minta maaf begitu kasus ini terungkap ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi seperti dikutip detikINET dari CNN, kelakuan minus Kalanick itu kabarnya sudah membuat Uber bergejolak. Hingga ada seruan agar dia mundur saja.
"Jika Kalanick benar-benar ingin menyelamatkan perusahaan, dia harus keluar. Uber adalah organisasi yang fantastis dengan ide luar biasa tapi kepemimpinannya buruk," ujar Paul Argenti, profesor korporasi komunikasi di Tuck School of Business.
Sorotan tak hanya mengarah ke Kalanick, tapi tangan kanannya yaitu Senior Vice President Emil Michael. Emil ini juga sering kena kontroversi, antara lain pernah menyarankan membuka aib jurnalis yang memberitakan keburukan Uber.
"Dari yang saya dengar, memang ada kemauan nyata untuk mengubah internal perusahaan. Tapi tentu butuh waktu untuk melihat apakah perubahan yang dilakukan akan mereformasi kultur rusak itu, terutama dengan Travis dan Emil masih ada di atas," kata seorang mantan karyawan yang tak mau disebut namanya. (fyk/afr)