×
Ad

Ada Kesenjangan Fixed Broadband di RI, Fiber Optik Jadi Solusi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 23 Des 2025 15:47 WIB
Ada kesenjangan fixed broadband di RI, fiber optik jadi solusi yang ditawarkan FiberCo, kongsi Arsari Grup, Indosat Oooredo Hutchison dan Northstar. (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Jakarta -

Arsari Group menilai kesenjangan akses fixed broadband di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi digital di masa mendatang. Kondisi ini mendorong perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo ini memperluas investasinya ke infrastruktur fiber optik.

Arsari Group bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Northstar Group resmi membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang penandatangannya dilakukan di kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Deputy CEO dan COO Arsari Group Aryo PS Djojohadikusumo mengatakan, kolaborasi yang dibangun tidak hanya bertujuan membuka nilai dari aset yang ada, tetapi juga memobilisasi modal jangka panjang untuk menjawab ketimpangan akses internet tetap di Tanah Air.

"Kolaborasi ini membuka nilai dari aset yang ada sekaligus mobilisasi modal jangka panjang untuk menjawab kesenjangan fixed broadband di Indonesia," ujar Aryo.

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menggenjot penetrasi fixed broadband nasional yang menargetkan penetrasi mencapai 50% rumah tangga pada 2029 dengan kecepatan minimal 100 Mbps. Adapun, koneksi internet tetap Indonesia bila mengacu laporan Speedtest Global Index pada November 2025 yang dirilis Ookla menyentuh download 43,18 Mbps dan upload 29,71 Mbps.

Lebih lanjut, menurut Aryo, perluasan konektivitas memiliki dampak langsung terhadap peningkatan inklusi digital dan pembangunan daerah. Akses internet berbasis fiber optik dinilai krusial untuk mendorong pemerataan pendidikan, layanan kesehatan, serta layanan publik berbasis digital.

Tak hanya itu, infrastruktur fiber optik juga menjadi tulang punggung bagi aktivitas ekonomi digital, mulai dari UKM hingga industri skala besar. Dengan konektivitas yang andal, pelaku usaha dapat mengadopsi teknologi digital secara lebih optimal.

Aryo menegaskan, jaringan fiber optik berkapasitas tinggi dan latensi rendah merupakan prasyarat utama bagi pengembangan data center, edge computing, dan berbagai aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

"Oleh karena itu, kolaborasi ini kami posisikan sebagai infrastruktur yang siap mendukung era AI," ungkap Aryo.

Ia menambahkan, kemitraan ini dirancang sebagai platform jangka panjang yang akan berkontribusi selama puluhan tahun ke depan, bukan proyek jangka pendek. Dengan kepemilikan bersama dan tata kelola yang kuat, kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat backbone digital Indonesia.

"Bagi Indonesia, ini adalah percepatan menuju ekonomi yang lebih terhubung, tangguh, dan siap menghadapi era AI," tutup Aryo.



Simak Video " Video Hashim: Laju Deforestasi RI Turun ke Level Terendah dalam 2 Dekade"

(agt/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork