×
Ad

Ini Alasan Perusahaan Adik Prabowo Terjun ke Infrastruktur Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 23 Des 2025 14:53 WIB
Deputy CEO and COO Arsari Group Aryo P.S. Djojohadikusumo dan Founder and CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Jakarta -

Arsari Group resmi memperluas portofolio investasinya ke sektor infrastruktur digital. Langkah ini menandai babak baru strategi investasi jangka panjang perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo tersebut.

Sebagai informasi, Arsari Group merupakan perusahaan investasi multisektor yang telah mengucurkan dana di berbagai bidang, seperti agribisnis, energi & pertambangan, perkebunan, perdagangan, kemudian yang terbaru teknologi dan aset digital.

Deputy CEO and COO Arsari Group Aryo PS Djojohadikusumo mengatakan, masuknya Arsari ke infrastruktur digital berangkat dari keyakinan bahwa sektor ini kini menjadi pondasi utama daya saing nasional, bukan sekadar pelengkap pembangunan.

"Hari ini merupakan momen yang sangat penting, bukan hanya untuk Arsari dan Indosat, tetapi juga untuk masa depan digital Indonesia. Infrastruktur digital adalah fondasi utama daya saing nasional, inklusivitas, dan pertumbuhan jangka panjang," ujar Aryo dalam sambutannya terkait Penandatanganan Perjanjian Investasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dengan Arsari Group dan Northstar Group, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Menurut Aryo, sejak awal Arsari mengusung filosofi investasi pada aset strategis jangka panjang yang menopang ketahanan nasional. Setelah energi dan sumber daya alam, infrastruktur digital kini dipandang memiliki peran serupa dalam menopang ekonomi dan kemandirian bangsa.

Digital platform yang diumumkan bersama mitra strategis disebut bukan sekadar transaksi korporasi, melainkan langkah strategis untuk membangun platform infrastruktur digital nasional. Arsari juga menegaskan perannya tidak berhenti pada penyediaan modal.

"Kami berkomitmen menjadi mitra jangka panjang dalam ekspansi jaringan, tata kelola, dan pembangunan ekosistem," jelasnya.

Aryo menambahkan, infrastruktur fiber optik yang kuat akan mendorong produktivitas ekonomi, baik bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengadopsi teknologi digital maupun perusahaan besar yang menerapkan smart manufacturing dan pengambilan keputusan berbasis data.

Lebih jauh, kolaborasi ini diposisikan sebagai infrastruktur yang siap mendukung era kecerdasan buatan (AI). Jaringan berkapasitas tinggi dan latensi rendah dinilai menjadi prasyarat bagi pengembangan data center, edge computing, serta aplikasi berbasis AI.

"Melalui platform ini, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku aktif dalam ekonomi berbasis AI," pungkas Aryo.



Simak Video " Video Hashim: Laju Deforestasi RI Turun ke Level Terendah dalam 2 Dekade"

(agt/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork