Internet Satelit untuk Dukung Pengembangan Koperasi Merah Putih di Desa
Hide Ads

Internet Satelit untuk Dukung Pengembangan Koperasi Merah Putih di Desa

Ihfadzillah Yahfadzka - detikInet
Jumat, 05 Sep 2025 14:51 WIB
Ilustrasi koperasi merah putih
Foto: dok. indonesia.go.id
Jakarta -

Banyak kantor desa di pelosok negeri masih menghadapi berbagai hambatan karena keterbatasan jaringan. Kondisi ini berimbas pada terhambatnya proses administrasi, komunikasi, hingga pengelolaan data melalui sistem e-government seperti Siskeudes (Sistem Keuangan Desa).

Menyikapi permasalahan tersebut, pemasangan internet desa adalah salah satu hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi administrasi. Mari pelajari bagaimana internet satelit dapat menghadirkan konektivitas bagi kantor-kantor desa yang sulit dijangkau sinyal.

Solusi Internet Satelit UBIQU untuk Masalah Konektivitas Desa

Banyak desa di pelosok negeri masih menghadapi hambatan karena keterbatasan jaringan, yang berdampak pada administrasi, komunikasi, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pemasangan internet desa menjadi langkah penting agar roda perekonomian dapat berputar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PSN (Pasifik Satelit Nusantara) menghadirkan UBIQU, yakni layanan internet satelit buatan anak bangsa. Sejak berdiri pada 1991, PSN terus mengembangkan teknologi komunikasi satelit agar bisa menjangkau daerah yang tidak memiliki jaringan seluler maupun kabel optik.

Melalui satelit Indonesia Nusantara Satu berteknologi High Throughput Satellite (HTS), UBIQU menyediakan kapasitas internet yang besar dan efisien. Dengan begitu, akses digital bisa menjangkau wilayah terpencil dengan kualitas yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

Peran Internet Desa dalam Membangun Koperasi Merah Putih

Kehadiran internet satelit ini memberikan banyak manfaat, mulai dari administrasi desa yang lebih efisien, akses layanan digital yang mudah, hingga ketersediaan informasi yang lebih cepat dan akurat. Lebih jauh lagi, internet membuka peluang baru bagi masyarakat desa untuk mengembangkan usaha, memperluas pasar, dan meningkatkan perekonomian lokal.

Konektivitas internet tidak hanya mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat desa, tetapi juga memperkuat program pemerintah melalui Koperasi Merah Putih. Koperasi Merah Putih sendiri bukan sekadar koperasi konvensional, melainkan ekosistem gotong royong yang memanfaatkan teknologi dan konektivitas digital untuk memperkuat kemandirian masyarakat.

Dengan adanya akses internet, koperasi desa dapat menjalankan berbagai fungsi strategis, seperti gerai sembako, simpan pinjam, layanan klinik, logistik, hingga marketplace digital. Semua layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan cara menghadirkan ekosistem ekonomi yang mandiri, inklusif, dan berbasis digital.

Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mendorong percepatan digitalisasi koperasi. Salah satunya dengan memastikan adanya interoperability, yaitu kemampuan berbagai platform digital koperasi untuk saling terhubung dan bekerja sama.

Interoperabilitas ini memungkinkan layanan koperasi merah putih yang terintegrasi, lebih efisien, dan mudah diakses oleh masyarakat maupun antarkoperasi.

Satelit Nusantara Lima, Akselerasi Perkembangan Internet Desa

Untuk memperkuat layanan internet di seluruh Indonesia, PSN bersiap merilis Satelit Nusantara Lima (SNL) yang akan diluncurkan pada September 2025. Satelit yang dibangun oleh Boeing ini menggunakan platform 702MP dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara, yakni lebih dari 160 Gbps, yang memperkuat kapasitas satelit nasional sehingga tidak bergantung dengan satelit asing.

Melalui kapasitas yang besar ini, Satelit Nusantara Lima dapat memperkuat konektivitas serta menjangkau lebih dari 17.000 pulau di Indonesia, Malaysia, hingga Filipina.

Tak hanya itu, satelit ini dilengkapi dengan teknologi pemrosesan payload yang mampu mengalokasikan bandwidth secara dinamis ke lokasi yang paling membutuhkan, termasuk ke desa pelosok di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) serta wilayah yang terdampak bencana.

Satelit Nusantara Lima menggunakan panel surya buatan Spectrolab, anak perusahaan Boeing, yang mampu menghasilkan daya hingga 15 kW untuk mendukung operasional penuh selama misi 15 tahun.

Setelah proses peluncuran dan uji coba di orbit, Satelit Nusantara Lima ditargetkan mulai beroperasi secara komersial dari orbit geostasioner sekitar 35 ribu kilometer di atas bumi pada 2026. Dengan begitu, Satelit Nusantara Lima dapat menghadirkan akses internet yang lebih baik hingga ke seluruh Indonesia.

Demikian penjelasan mengenai peran internet desa untuk mengembangkan perekonomian lokal, salah satunya melalui digitalisasi Koperasi Merah Putih. Hadirnya internet menjadi langkah nyata untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam pemerataan infrastruktur digital agar manfaat pembangunan bisa dirasakan hingga ke pelosok negeri.

Dengan dukungan internet satelit, program ini dapat berjalan lebih efektif, memungkinkan desa-desa mengakses layanan digital, berbagi informasi, dan memperluas peluang ekonomi secara lebih merata.




(prf/ega)
Berita Terkait