Jajal Internet di Pantai Eksotis Halut, YouTube-Video Call Lancar Jaya
Hide Ads

Tapal Batas Bakti Kominfo

Jajal Internet di Pantai Eksotis Halut, YouTube-Video Call Lancar Jaya

Angga Laraspati - detikInet
Jumat, 15 Des 2023 13:36 WIB
tapalbatastobelo
Foto: Rafida Fauzia/detikcom
Halmahera Utara -

Siapa yang tak takjub dengan keindahan Indonesia Timur? Gugusan pulau dan juga garis pantai yang indah selalu membuat siapapun terpesona. Keindahan pantai dan juga laut di Indonesia Timur juga seakan menghipnotis siapapun yang datang.

Sama halnya dengan 1 pantai yang berada Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Pantai Luari namanya. Kecantikan pantai berpasir putih dengan air biru yang jernih membuat pandangan tak bisa luput dari keindahan panoramanya.

Untuk menuju ke Pantai Luari, jaraknya sekitar 2 jam menggunakan mobil dari Bandara Kuabang Kao. Tiket masuknya dibanderol dengan harga Rp 10 ribu untuk motor, Rp 30 ribu untuk mobil, dan Rp 5 ribu untuk masuk per orangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom pun berkesempatan untuk datang ke salah satu pantai indah di Halmahera Utara ini. Pasir putihnya yang lembut, dan juga pepohonan yang tumbuh di sekitarnya seakan mengajak kami untuk duduk menikmati desiran ombak di sana.

Tak hanya itu, perpaduan birunya laut dan langit jadi panorama yang cantik. Beberapa orang pun terlihat berenang di laut. Ombaknya pun juga tak terlalu besar, sehingga banyak orang yang berenang atau bahkan bermain-main air di sana.

ADVERTISEMENT

Pedagang kaki lima pun juga berjualan di sana menjual berbagai macam makanan kecil hingga minuman dingin. Ada juga pengunjung yang membawa tikar serta makanan dan minuman sendiri untuk dinikmati bersama-sama.

Terlihat beberapa orang juga menyalakan lagu dari YouTube yang disambungkan ke sebuah speaker besar. Suaranya pun cukup besar dan tak ada patah-patah. Penasaran dengan hal tersebut, detikcom pun mencoba untuk melihat seberapa cepat internet yang ada di pantai tersebut.

tapalbatastobelo Foto: Rafida Fauzia/detikcom

Siang itu, detikcom mencoba untuk mengetesnya dengan membuka sebuah video di YouTube dengan menggunakan provider Telkomsel. Menariknya, kami bisa memutar video YouTube dengan resolusi tertinggi yaitu 1080MP tanpa buffering atau ngadet.

Selain itu, kami juga mencoba untuk video call beberapa teman yang berada di Jakarta. Kualitas gambar maupun suaranya cukup baik. Jaringan juga aman tanpa ada putus maupun reconnecting selama video call itu berlangsung.

Kami pun mencoba untuk mengetes kecepatan internetnya menggunakan aplikasi Speedtest by Ookla. Kami mengetesnya sebanyak 2 kali dalam jangka waktu kurang lebih 1 jam.

Dipengujian pertama, kecepatan download tercatat berada di angka 66.6 Mbps dengan PING download sebesar 247 ms. Sedangkan untuk kecepatan upload sebesar 31,4 Mbps dengan PING 383 Ms. PING saat idle berada di angka 51 ms.

Selang beberapa lama kemudian, kami kembali melakukan pengujian kecepatan karena jumlah pengunjung yang makin banyak. Kecepatan internetnya memang menurun tapi tidak terlalu drastis dari angka sebelumnya.

Untuk download berada di angka 61,0 mpbs dengan PING sebesar 385 ms. Sedangkan untuk uploadnya cukup menurun yaitu 13,3 mbps dengan PING 818 ms. Tetapi PING idle menurun ke angka 39 ms.

Usut punya usut, ternyata Tobelo memang menjadi salah satu titik interkoneksi Palapa Ring Paket Tengah yang menjadi penyokong 4 wilayah. Tobelo masuk ke dalam salah satu titik interkoneksi palapa ring tengah paket tengah paket P8A bersama Manado.

Adapun proyek 8A dari Manado hingga Tobelo ini memiliki kabel fiber optik sepanjang 998 Km dengan detail 965 Km kabel fiber optik submarine dan 33 km kabel fiber optik terrestrial dengan kekuatan bandwidthnya sekitar 100 Gbps.

Terpilihnya Tobelo menjadi titik interkoneksi karena dinilai memiliki jaringan internet yang baik dan dapat menjadi penyokong jaringan bagi wilayah-wilayah yang menjadi titik akses fiber optik. Setidaknya ada 4 wilayah yang dilayani oleh titik interkoneksi yang ada di Tobelo.

"Tobelo sebagai salah satu kota interkoneksi yang memberikan layanan terhadap kota-kota di kota layanan seperti, Melonguane, Morotai, Ondong Siau, dan Tahuna, itu dihubungkan dengan operator existing yang sudah ada," imbuh Staff Divisi Infrastruktur Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI, Hema Baizura kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Untuk palapa ring tengah khususnya paket P8A yang berada di Tobelo sudah ada 3 perusahaan yang menyewa atau memanfaatkan jaringan dengan total bandwidth 32 Gbps. Untuk layanannya terdapat 2 yang bisa dimanfaatkan oleh operator telekomunikasi.

"Untuk jaringan yang lebih kecil, itu bisa memanfaatkan kapasitas tapi untuk yang lebih besar itu bisa menyewa dark fiber," kata Hema.

Hema melanjutkan keberadaan titik interkoneksi yang ada di Tobelo pun dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada di kota layanan. Mereka pun kini dapat mengakses internet dan berkomunikasi dengan lebih baik

Tak hanya untuk masyarakat di kota layanan, kehadiran titik interkoneksi di Tobelo juga dirasakan langsung bagi sektor-sektor layanan yang ada di Tobelo seperti pendidikan hingga kesehatan.

Untuk pendidikan, sudah banyak sekolah yang terbantu dengan kehadiran pembelajaran secara online. Ada juga sektor UMKM yang mulai berkembang dengan memanfaatkan e-commerce hingga kesehatan yang sudah memanfaatkan jaringan dari palapa ring tengah untuk mengirimkan laporan.

"Selain itu, pariwisata harapannya memang wilayah Tobelo ini dikenal lebih luas, baik di Indonesia, ataupun dunia," ujar Hema.

Untuk menjaga jaringan di Tobelo dan 4 wilayah tersebut, BAKTI Kominfo menyediakan sebuah Network Operation Center (NOC). NOC ini menjadi tempat untuk BAKTI memonitor dan menyebarkan jaringan internet ke wilayah-wilayah yang dilalui Palapa Ring Tengah Paket 8A dan jadi pintu gerbang konektivitas internet untuk daerah blank spot yang sebelumnya tak memiliki sinyal.

Sebagai informasi, Palapa Ring adalah proyek infrastruktur jaringan tulang punggung yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Proyek ini berupa pembangunan jaringan serat optik pita lebar sepanjang 12.148 kilometer. Kehadirannya melayani konektivitas digital di 57 kabupaten/kota di RI, baik lewat dasar laut maupun daratan.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)
Berita Terkait