Membentang dari Barat ke Timur RI, Ini Teknologi yang Dipakai Palapa Ring

Akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi menjadi hal yang terus diupayakan pemerintah. Pemerataan infrastruktur telekomunikasi dari Sabang di ujung Barat sampai Merauke di ujung Timur pun kian menjadi prioritas.

Dengan jumlah pulau mencapai 17.504 dan luas wilayah mencapai 1.91 juta persegi, Indonesia tentunya membutuhkan teknologi yang dapat mengintegrasikan seluruh wilayah untuk mengatasi kesenjangan antarwilayah. Karena itu, pemerintah membangun jaringan Palapa Ring guna mendorong percepatan pemerataan akses internet hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Diketahui, proyek 'tol langit' yang bertujuan menghadirkan konektivitas internet di 57 kabupaten/kota, khususnya di wilayah terpencil. Dengan begitu diharapkan warga di pelosok RI semakin mudah dalam mengakses internet yang 'ngebut', tapi juga aman dan murah.

Dalam pembangunannya, Palapa Ring terbagi menjadi 3 wilayah paket. Pertama yaitu paket Barat yang menghubungkan 5 kabupaten/kota layanan dan 7 kabupaten/kota interkoneksi di wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Lalu paket Tengah yang mengkoneksikan 17 kabupaten/kota layanan dan 10 kabupaten/kota interkoneksi di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Kalimantan Timur. Selanjutnya Palapa Ring Paket Timur yang menghubungkan 35 kabupaten/kota layanan dan 16 kabupaten/kota interkoneksi, mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Proyek ini menggunakan teknologi fiber optik dan saluran radio gelombang mikro (microwave). Jaringan ini berupa fiber optik sepanjang 12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.