Di Akhir 2023, Pengguna 5G Diprediksi Tembus 1,5 Miliar

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 04 Jul 2023 12:15 WIB
Di Akhir 2023, Diprediksikan Capai 1,5 Miliar Pengguna 5G. Foto: Getty Images
Jakarta -

Teknologi 5G diprediksikan akan terus berkembang. Menurut Ericsson, pengguna 5G akan tembus sampai 1,5 miliar pelanggan.

Berdasarkan laporan Ericsson Mobility Report (EMR) edisi Juni, penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia terus berinvestasi pada jaringan seluler generasi kelima tersebut, meskipun saat ini ada tantangan geopolitik dan perlambatan ekonomi makro di beberapa pasar.

Sebagai informasi, saat ini, ada sekitar 240 penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia meluncurkan layanan 5G komersial dan sekitar 35 penyedia layanan telah meluncurkan 5G standalone (SA).

Disampaikan Ericsson, layanan 5G yang paling umum diluncurkan oleh penyedia layanan untuk konsumen adalah enhanced mobile broadband (eMBB), Fixed Wireless Access (FWA), gaming, dan beberapa layanan berbasis AR/VR, seperti pelatihan dan pendidikan.

Hal itu yang akan membuat langganan 5G kian meningkat di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar pada akhir 2023. Selain itu, data traffic jaringan seluler global juga terus berkembang, di mana penggunaan rata-rata bulanan per smartphone diprediksikan melebihi 20 GB pada akhir 2023.

"Adopsi teknologi 5G di seluruh dunia yang melampaui satu miliar langganan, membawa pertumbuhan pendapatan positif bagi penyedia layanan komunikasi di pasar-pasar terkemuka 5G," ujar Executive Vice President dan Head of Networks Ericsson, Fredrik Jejdling, dalam siaran pers yang diterima detikINET, Senin (3/6/2023).

Lebih lanjut, kata Jejdling, pihaknya melihat adanya hubungan yang kuat antara peningkatan jumlah langganan 5G dan pendapatan layanan.

"Selama dua tahun terakhir, pengenalan layanan 5G di dua puluh pasar teratas dunia berhasil meningkatkan pendapatan sebesar tujuh persen. Tren ini menunjukkan nilai 5G terus meningkat dan menguntungkan pengguna serta penyedia layanan," ucapnya.

Di Asia Tenggara dan Oseania, langganan 5G bertumbuh pesat dan diperkirakan akan mencapai sekitar 430 juta pada akhir tahun 2028. Angka ini menyumbang sebanyak 34% dari seluruh langganan seluler. Sementara itu, data traffic seluler per smartphone diperkirakan akan mencapai sekitar 54 GB per bulan pada 2028, dengan laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 24%.

Secara total, Ericsson menyebutkan bahwa data traffic seluler diperkirakan tumbuh dari sekitar 13 EB per bulan pada 2022 menjadi 55 EB per bulan pada 2028, dengan CAGR sebesar 27%.

Perkembangan Teknologi 5G di Indonesia

Mengutip data IDC, pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal pertama 2023 mencapai7,9juta unit, mengalami penurunan sebesar 11,9% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.

Namun di sisi lain, kata Ericsson, penetrasi teknologi 5G di Indonesia terus berkembang. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa hingga tahun 2022, cakupan jaringan 5G telah mencapai49kabupaten dan kota.

Hal ini menunjukkan bukti konkret upaya pemerintah, penyedia layanan komunikasi, dan perusahaan teknologi dan komunikasi seperti Ericsson dalam mengadopsi konektivitas yang canggih.

Ke depannya, pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai cakupan jaringan 5G secara nasional pada 2024 sampai 2025, sehingga jaringan internet generasi kelima tersebut dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Adopsi 5G yang terus berkelanjutan menunjukkan potensi pasar yang sangat menjanjikan dan peluang besar bagi operator telekomunikasi serta penyedia layanan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat," pungkas Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper.



Simak Video "Video Unboxing Samsung Galaxy A06 5G Free Fire Gaming Package"

(agt/agt)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork