Mahfud Md Geram Kasus Korupsi BTS Dikaitkan dengan Satria-1
Hide Ads

Mahfud Md Geram Kasus Korupsi BTS Dikaitkan dengan Satria-1

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 19 Jun 2023 14:15 WIB
Mahfud MD
Plt Menkominfo Mahfud Md. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Plt Menkominfo Mahfud Md membantah adanya kaitan kasus korupsi BTS 4G dengan proyek Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang baru saja diluncurkan pada hari ini, Senin (19/6/2023).

"Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 atau Satelit Republik Indonesia tidak ada gunanya, karena jaringan di Bumi itu tidak bisa tersedia terhubung, dengan adanya kasus BTS 4G yang sekarang ditangani Kejaksaan Agung," ujar Mahfud dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus korupsi BTS 4G yang menyeret Menkominfo Johnny G Plate hingga Dirut Bakti Kominfo Achmad Anang Latif.

ADVERTISEMENT

Kasus ini bermula saat pemerintah berencana memperluas jaringan internet di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) melalui pembangunan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.

Proyek tersebut harusnya sudah selesai pada Desember 2021, namun akhirnya diundur hingga Maret 2022. Dari anggaran Rp 10 triliun, yang dilaporkan hanya sekitar Rp 2 triliun.

Meski satelit Satria-1 dan proyek BTS 4G sama-sama dikerjakan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Bakti Kominfo, Mahfud menegaskan kembali kasus dugaan korupsi BTS 4G itu tidak ada kaitannya.

"Sekali lagi saya tegaskan ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G, karena ini proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di 3T, terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah, pos-pos Polri dan TNI di daerah terpencil," tuturnya.

Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Wahana antariksa itu dimanfaatkan untuk pemerataan akses internet dengan target dapat menyediakan layanan di 50 ribu titik di seluruh Indonesia.




(agt/fay)