Pengguna IoT Lampui Smartphone di Indonesia, Nilai Pasar Rp 355 Triliun

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 14 Apr 2023 21:45 WIB
Pungguna Internet of Things (IoT) melampaui smartphone di Indonesia. Foto: iStock
Jakarta -

Seiring perkembangan teknologi, kini pengguna internet of things (IoT) lebih banyak dibanding dengan smartphone di Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan jumlah pengguna IoT pada 2022 lalu diperkirakan mencapai 400 juta, serta akan meningkat ke 678 juta perangkat pada 2025 nanti setelah semakin masifnya penggunaan layanan 5G.

Adapun, nilai pangsa pasar perangkat IoT di Indonesia juga diperkirakan akan tumbuh hingga Rp 355 triliun pada 2022 lalu, dan terus naik pangsanya hingga Rp 557 triliun pada 2025 nanti. Angka ini sejalan dengan penetrasi internet yang tumbuh pesat, yakni mendekati 80% dari total populasi Indonesia pada Januari 2023.

Vice President Startup Bandung, Nur Islami Javad, mengatakan layanan berbasis IoT adalah layanan relatif teknologi baru yang saat ini masih didominasi segmen pasar business to business (B2B) dibandingkan business to consumer (B2C).

"Adopsi yang tinggi pada IoT itu masih di segmen B2B, belum meluas ke masyarakat umum. Dan sepengamatan saya dalam industri startup, yang bisnisnya berkelanjutan memang di B2B IoT karena tidak terjebak dalam perang bakar-bakar duit," ujar Nur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/4/2023).

Menurut dia, target pasar korporat menciptakan banyak keseimbangan bagi pelaku startup. Sebab, yang disasar tak sebanyak pasar ritel namun punya kemampuan daya beli jauh lebih besar sehingga sangat realistis untuk sebuah bisnis riil.

"Era bisnis valuasi sudah lewat, sekarang harus logis dan bisa bertahan lama. Rasionalitas bisnis menjadi nomor satu. Jadi, harus kuat sisi bisnis secara umum namun di-enhance dengan berbagai mindset dunia startup, atau dalam bahasa lain bisnis regular tapi mengadaptasi cara-cara berpikir dan operasi ala startup," tutur dia.

Ia mencontohkan, layanan Antares sebagai layanan IoT dari Telkom yang sudah baik dari sisi teknis. Dan hal ini akan tambah baik bahkan mantap kalau disertai dengan arahan laju usaha yang disertai ekosistem yang besar.

Untuk melesat naik kelasnya tetap butuh wahana seperti Telkom Dilo, Indigo, atau bahkan Telkom Grup itu sendiri guna menciptakan interaksi dalam ranah pasar B2B tadi. Cara ini pun harus dilakukan secara konsisten walaupun tidak ngebut agar ekspektasi pasar bisa ditemukan akurat.

Antares yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital, masuk ke dunia IoT di tanah air sebagai upaya mempercepat implementasi IoT di Indonesia dengan cara mendukung ekosistem IoT. Antara lain disediakan solusi dan konektivitas IoT berbasis Long Range Wide Area Network (LoRaWAN).

Sejauh ini dari segi konektivitas, LoRaWAN milik Antares telah berada di lebih dari 700 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Misalnya, sistem Smart Water Meter yang membuat perusahaan pengelola air minum/PDAM pengguna Antares dimudahkan memantau kualitas air dengan media portal sistem informasi yang terpusat.

Di sektor logistik, IoT Antares telah dimanfaatkan untuk memantau kontainer secara real-time, melalui visibilitas data pergerakan setiap kontainer saat masuk ataupun keluar depo dan saat di perjalanan. Pada sektor manufaktur, Antares memberikan manfaat melalui dengan mengidentifikasi dan mengkalkulasi biaya produksi dari aspek daya konsumsi energi perusahaan yang menggunakan.



Simak Video "Video Unboxing Samsung Galaxy A06 5G Free Fire Gaming Package"

(agt/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork