Daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) kerap diidentikan dengan kawasan yang mengalami banyak keterbatasan dari sisi listrik, jaringan internet, hingga kesehatan. Namun sederet permasalahan tersebut sedikit demi sedikit terurai.
Khusus untuk jaringan internet, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan bangun 1.811 tower base transceiver station (BTS) 4G di pedalaman Papua. Dari total tersebut beberapa di antaranya sudah beroperasi, salah satunya di daerah Desa Jember Distrik Towe Papua. Tower di kawasan tersebut sudah on air sejak Senin (18/4) lalu.
Desa Jember Distrik Towe Papua sendiri menjadi salah satu kawasan yang sulit untuk diakses. Bahkan, untuk mengunjungi desa tersebut hanya ada dua cara yakni menggunakan helikopter atau berjalan kaki dengan jarak tempuh yang tidak sebentar.
Penasaran dengan kualitas dari jaringan tower tersebut. detikcom mencoba mengetes jaringan internet di Distrik Towe Papua, Kamis (21/4/2022). Ketika berada di kawasan tersebut, layar smartphone nampak menunjukkan adanya penerimaan jaringan 4G. Kurang puas dengan hal tersebut, lalu dicoba untuk mengirim pesan melalui WhatsApp dan hasilnya pun cukup memuaskan. Pengiriman dan penerimaan chat berjalan dengan lancar.
Masih merasa kurang puas, jaringan internet tersebut pun dites untuk komunikasi dengan memanfaatkan layanan video call. Tak tanggung-tanggung rombongan yang tergabung dalam Ekspedisi Media Akselerasi Pembangunan BTS 4G di Pegunungan Bintang bersama Bakti Kominfo menghubungi Menteri Kominfo Johnny G Plate yang ada di Jakarta melalui sambungan video call.
Selain melakukan pengetesan melalui cara video call dengan Menkominfo, detikcom juga mencoba melakukan hal serupa dengan keluarga yang berada di Depok Jawa Barat.
Dua hasil pengetesan video call tersebut menghasilkan kualitas yang cukup bagus dari sisi gambar dan suara. Bahkan, saat video call berlangsung, nyaris tidak ada gangguan atau yang kerap disebut "putus-putus".
Menteri Kominfo Johnny G Plate mengakui proses pembangunan tower BTS 4G di pedalaman Papua menghadirkan sejumlah tantangan. Namun tantangan tersebut tak menghambat pihaknya untuk menghadirkan layanan internet di berbagai daerah di Indonesia.
"(akses) Harus pakai heli. Kalau untuk barang helinya khusus karena daya angkutnya besar. Belum lagi hambatan cuaca. Memang bukan mudah tetapi tantangan itu harus dihadapi. Kita harus berhasil. Ini buktinya sudah bisa video call. Saya terima kasih sekali," kata Johnny.
Johnny menuturkan kehadiran Kominfo di daerah tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat Papua bermigrasi ke era digital.
"Kehadiran Kominfo di sana untuk menghantar masyarakat Papua bermigrasi ke era digital agar secara bersama-sama dengan sahabat-sahabat dan saudara-saudara dari provinsi lain di Indonesia dan secara bersama-sama kita di Indonesia setara dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia," tutup Johnny.
Sebagai informasi tambahan, tower BTS 4G yang dibangun di pedalaman telah dilengkapi dengan panel surya yang sebagai sumber energi. Energi kemudian disimpan dalam 7 baterai yang mampu bertahan hingga 2-3 hari. Untuk proses pengisian baterai membutuhkan waktu 1 hari. Penggunaan energi baterai hanya ketika dalam kondisi cuaca mendung atau berawan saja. Jika cuaca cerah maka energi yang diserap oleh panel surya langsung dimanfaatkan oleh tower BTS 4G.
(akn/ega)