Berapa Modal Cicipi 5G di Level Dewa?
Hide Ads

Berapa Modal Cicipi 5G di Level Dewa?

Ardhi Suryadhi - detikInet
Senin, 21 Mar 2022 18:39 WIB
Uji 5G Telkomsel Saat MotoGP Mandalika
Robot dalam uji 5G saat MotoGP Mandalika (Foto: Ardhi Suryadi/detikINET)
Jakarta -

Harus diakui bahwa teknologi 5G membawa sensasi tersendiri. Kemampuannya lebih dari sekadar nonton streaming tanpa buffer. Sangat jauh dari itu!

Ada sejumlah use case yang dipamerkan Telkomsel terkait dengan implementasi 5G di sela gelaran MotoGP Mandalika di Lombok. Mulai dari humanoid robot, cloud gaming, 5G drone, virtual reality hingga AR Industrial Work Instruction.

Memang jika dilihat dari use case yang ditawarkan lebih banyak masuk ke 'level dewa' alias sektor industri, bukan sekadar untuk penggunaan internet harian. Sebabnya, kecepatan internet yang bisa disemburkan 5G lebih gacor dibandingkan 4G.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pengujian di Mandalika, 5G Telkomsel dapat menghasilkan kecepatan lebih dari 2 Gbps. Bahkan, dengan menggunakan frekuensi milimeter wave 26 GHz yang untuk sementara diizinkan penggunaannya oleh Kominfo dapat menghasilkan kecepatan 5G lebih dari 5 Gbps! Kebayang seberapa ngebut kan.

Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, berapa duit yang yang harus dikeluarkan user jika ingin mencicipi sensasi teknologi 5G tersebut, khususnya di sektor industri seperti use case yang tadi disebutkan?

ADVERTISEMENT

Kita mulai dari humanoid robot. Dilihat sekilas saja robot bernama UU (dibaca 'yuyu') ini memang terkesan canggih. Dimana ia memiliki kemampuan menyerupai manusia dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri seperti hiburan, media, hingga retail.

Teknologi ini memungkinkan robot untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti menyambut dan mengenali wajah tamu/pengunjung. Ia juga bisa menghibur pengunjung dengan melakukan aksi menari dan menampilkan gerakan tertentu yang menarik.

Ronald Limoa, GM Network Arsitektur & Strategic Planning Telkomsel yang bertugas di booth Telkomsel 5G Experience di Mandalika memberi bocoran harga Robot UU ini berkisar di angka USD 50 ribu atau di angka Rp 700 jutaan.

Kemudian use case 5G kedua, cloud gaming, yang menghadirkan keseruan ngegame balap MotoGP yang dilakukan secara streaming. Dengan karakteristik throughput lebih tinggi dan latensi lebih rendah, 5G memungkinkan user memainkan game secara online atau langsung dari server tanpa hambatan pada perangkat apa pun yang dapat menunjang jaringan 5G.

Ronald menyatakan, modal untuk cloud gaming ini lebih kepada perangkat HP. Artinya masih ramah kantong orang kebanyakan, dan biasanya produsen HP memiliki beragam pilihan bagi pengguna. Modal tambahan lain paling kebutuhan layanan 5G yang tentu akan lebih menyedot kuota karena menyemburkan internet lebih cepat.

Halaman selanjutnya: 5G Drone dan VR >>>

Uji 5G Telkomsel Saat MotoGP MandalikaUji 5G Drone saat MotoGP Mandalika Foto: Ardhi Suryadi/detikINET

Berikutnya, untuk use case 5G Drone. Menurut Ronald, 5G Drone diperuntukkan untuk perkebunan dan pertambangan. Pemanfaatan drone tersebut meliputi pengawasan secara real-time, melakukan pengamatan di tempat yang sulit dijangkau, hingga untuk kebutuhan penyelamatan dan pemantauan di situasi darurat.

Harga drone yang dipamerkan Telkomsel sendiri merupakan kolaborasi dengan startup lokal, dimana harganya berkisar di angka Rp 300 jutaan.

"Memang cukup tinggi untuk drone kebanyakan, namun layanan drone model seperti ini sudah ada yang menemukan business modelnya, dimana mereka menyewakan untuk penggunaan drone tersebut untuk membantu menyebar pupuk di pertanian dan perkebunan. Sehingga proses kerjanya selesai sekejap," lanjut Ronald.

Sementara untuk use case virtual reality (VR), para pengunjung dapat mencoba menggunakan teknologi tersebut untuk berbagai hal, seperti bermain game online, menggelar rapat, simulasi training dan kolaborasi jarak jauh, hingga menikmati destinasi wisata dan keindahan alam di Labuan Bajo secara virtual. Harga VR ini juga tergantung perangkat, seperti Oculust misalnya di angka Rp 6 jutaan.

Use case kelima adalah AR Industrial Work Instruction yang dapat mendukung penerapan AR di sektor industri, seperti aktivitas inspeksi maupun instruksi jarak jauh untuk keperluan pelatihan hingga perawatan dan perbaikan mesin di industri otomotif.

Pada use case ini, pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman penggunaan AR untuk keperluan perbaikan mesin sepeda motor secara virtual yang dilengkapi dengan instruksi secara real-time.

Lalu harganya, juga tergantung perangkat AR yang dipilih. Jika menggunakan HoloLens besutan Microsoft bisa keluar modal Rp 300 jutaan, tapi ada perangkat yang lebih murah, sekitar Rp 30 jutaan. Namun tetap ada harga, ada rupa ya.

Demikian kira-kira gambaran modal yang harus dirogoh jika ke depannya ingin merasakan letupan gacor teknologi 5G di level yang lebih tinggi. Mahal atau murah sejatinya tergantung dari kebutuhan dan manfaat yang dihasilkan.

Jika pada akhirnya manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dari sisi efisiensi, waktu, keamanan dan lainnya, tentu investasi yang lumayan besar di awal bisa terbayar. Sehingga, user tentunya mesti berhitung antara modal vs manfaatnya dulu ya.

Uji 5G Telkomsel Saat MotoGP MandalikaUji 5G VR di MotoGP Mandalika Foto: Ardhi Suryadi/detikINET


Simak Video "Video 3 Alasan Telkomsel Kembali Hadirkan Kartu Prabayar SIMPATI"
[Gambas:Video 20detik]