Layanan Digital Menjamur, Internet Harus Makin Stabil
Hide Ads

Layanan Digital Menjamur, Internet Harus Makin Stabil

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 13 Mar 2022 14:35 WIB
social media, closeup of hands holding smartphone in cafe, banking online, businessman with mobile internet
Foto: Getty Images/iStockphoto/anyaberkut

Hasilnya, layanan lima provider punya rata-rata throughput performance paling baik, yakni IndiHome (102%), diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%). Sementara itu, rata-rata throughput performance Biznet 33%.

Khusus untuk Jakarta, dari segi kecepatan download, untuk Paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 30,2 Mbps dengan throughput 36%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, untuk paket 50 Mbps MyRepublic, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%. Sedangkan untuk IndiHome, mayoritas masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.

Latency
Selain itu, menurut Heru, guna mendukung tantangan kebutuhan dan tren maraknya layanan data berbasis video streaming, gim, e-sport, dan video conference, serta pemanfaatan internet ke arah metaverse yang serba virtual, ada beberapa parameter lain yang perlu menjadi perhatian provider internet dan kebutuhan pelanggan, yaitu latency.

ADVERTISEMENT

Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan milisecond (ms). Angka latency yang bagus tentunya mendekati angka nol, yang berarti layanannya lebih baik.

Berdasarkan riset Enciety, tiga provider yang menempati peringkat latency sangat baik (2,0 ms), yakni IndiHome, MNC Play, dan MyRepublic. Posisi berikutnya ditempati oleh Biznet (3,0 ms), Oxygen (3,0 ms), Iconnet (4,0 ms), XL Home (4,0 ms), First Media (13,0 ms), dan CBN (15,0 ms).

"Hasil yang dilaporkan Enciety tentu ke depan akan bersifat dinamis. Perubahan posisi dan angka pencapaian bisa saja terjadi. Namun, dengan kebutuhan pengguna dan tren layanan, jelas terlihat bahwa ada tantangan dan parameter baru terkait layanan internet berkualitas," tutur Heru, yang pernah menjadi diaspora digital Indonesia di Jerman, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Pada akhirnya, pengguna pun akan memilih penyedia dengan layanan berkualitas berdasarkan parameter upload, download, serta latency. Sementara itu, provider ditantang untuk menyediakan layanan berkualitas secara maksimal.

(asj/asj)