Hindari Adu Tarif, XL Axiata Raup Laba Bersih Rp 1,3 Triliun

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 21 Feb 2022 19:17 WIB
Hindari Adu Tarif, XL Axiata Raup Laba Bersih Rp 1,3 Triliun. Foto: dok. Kominfo
Jakarta -

XL Axiata berhasil meningkatkan performa perusahaan sepanjang tahun 2021 dengan meraup laba bersih Rp 1,3 triliun.

Operator seluler ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 26,8 triliun, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) dan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun.

XL Axiata juga berhasil meningkatkan kekuatan jaringan untuk meningkatkan customer experience dan digitalisasi, yang pada akhirnya ikut mendukung efisiensi bisnis serta peningkatan penjualan.



Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, perusahaan telah membelanjakan capex yang lebih besar pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik.

"Fokus kami bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami," ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/2/2022).

Selama periode 12 bulan di 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% YoY ke 6.549 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan kecepatan akses internet yang meningkat sebesar 20% sejak awal tahun.

Untuk periode kuartal keempat 2021, pendapatan perseroan meningkat 2% dibandingkan kuartal ke-3 2021 (QoQ) menjadi Rp 6,96 triliun, dengan Rp 6,5 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. EBITDA sepanjang 2021 tercatat meningkat sebesar 2% (YoY) menjadi Rp 13,28 triliun, dengan margin 50%.

XL Axiata merilis layanan internet rumah tanpa kabel, XL Satu Lite Foto: XL Axiata

Selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94%, yang tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun, naik 5,4% YoY.

Perseroan juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu, dengan jumlah pelanggan XL Axiata hingga akhir tahun 2021 ada sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 4% YoY menjadi 92%. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat.

Hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Fiberisasi terus dilakukan hingga sekarang telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar. Sepanjang tahun 2021, capitalized capex meningkat 61,2% YoY menjadi Rp 9,92 triliun, dan rencananya di tahun 2022 ini XL Axiata juga akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama sekitar Rp 9 triliiun.

XL Axiata berambisi menjadi operator konvergensi pertama di Indonesia dengan memperkenalkan layanan konvergensi sekaligus meningkatkan manfaatnya. Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 11%, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini.

Adapun, akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan diklaim akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang.

Dian menambahkan, konsolidasi dalam industri akan positif untuk persaingan karena telah menciptakan struktur industri yang lebih seimbang. Ini berarti fokus para pelaku pasar mustinya lebih tertuju pada customer experience daripada memainkan tarif. Oleh karena itu, investasi XL Axiata pada jaringan serta digitalisasi menjadi strategi perseroan guna menyajikan customer experience terbaik.

Halaman berikutnya XL Axiata bicara soal peluang bisnis di Tahun 2022 >>>




(agt/fay)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork