Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Nokia dan Telefonica menemukan bahwa jaringan 5G hingga 90% dianggap lebih efisien dibandingkan dengan jaringan 4G.
Penemuan ini merupakan hasil dari studi selama tiga bulan yang melihat konsumsi dari Radio Access Network (RAN) di jaringan Telefonica.
Kedua perusahaan ini sangat ingin menyoroti bahwa meskipun jaringan 5G akan secara dramatis meningkatkan lalu lintas jaringan, namun hal tersebut tidak akan menyebabkan peningkatan konsumsi energi pada tingkat yang sama, yang menurut mereka menunjukkan komitmen mereka terhadap perubahan iklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Cuma HP, Laptop Nokia Bakal Diluncurkan |
Terlepas dari hasil yang positif, Nokia mengakui bahwa jaringan 5G masih memerlukan tindakan lebih lanjut untuk membuatnya lebih hemat energi dan mengurangi emisi CO2.
Dikatakan fitur hemat energi yang ada di stasiun pangkalan radio dan tingkat jaringan seperti fitur hemat daya 5G, penerapan sel kecil, dan arsitektur serta protokol 5G baru dapat "secara signifikan meningkatkan" efisiensi energi jaringan nirkabel saat digabungkan.
Studi tersebut menggunakan solusi dari portofolio AirScale Nokia termasuk AirScale Base Station dan solusi AirScale Massive MIMO Active Antenna.
"Kontribusi terbesar kami untuk mengatasi tantangan keberlanjutan dunia adalah melalui solusi dan teknologi yang kami kembangkan dan berikan. Kami sangat mementingkan hal ini. Teknologi Nokia dirancang agar hemat energi selama penggunaan tetapi juga membutuhkan lebih sedikit energi selama pembuatan." tanggapan President of Mobile Networks at Nokia Tommi Uitto dari hasil survei tersebut seperti dilansir detiKINET dari Neowin, Jumat (4/12/2020).
Ia juga menambahkan bawa hasil studi ini penting menyoroti bagaimana operator seluler dapat mengimbangi perolehan energi selama peluncuran dan juga membantu mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekaligus memungkinkan mereka mencapai penghematan biaya yang signifikan.
Baca juga: Kok Bisa Perangkat IoT Terblokir Mesin CEIR? |
Kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5C. Nokia, secara khusus, mengatakan akan menurunkan emisi dari operasinya sebesar 41% pada tahun 2030 dan telah membantu pelanggan yang memodernisasi stasiun pangkalan mereka untuk menggunakan 46% lebih sedikit energi.
Tahun lalu, Nokia mengatakan bahwa mereka mengirimkan produk tanpa emisi ke lebih dari 150 pelanggan di seluruh dunia; ini akan membantu mengurangi banyak emisi CO2 yang seharusnya dihasilkan.
(jsn/fay)