6,5 Juta Pelanggan Potensial
Tambah MSC, Bidik Jabotabek dan Banten
Sabtu, 07 Jan 2006 05:00 WIB

Jakarta - Telkomsel menambah jumlah Mobile Switching Centre (MSC). Sebanyak 6,5 Juta pelanggan baru di area Jabotabek dan Banten siap digaet.Seperti diberitakan sebelumnya, operator seluler itu telah membangun Telkomsel Telecommunication Center (TTC) yang ketiga di Jakarta, yakni di Buaran, Jakarta Timur. Sebelumnya, Telkomsel telah memiliki dua TTC yakni di Meruya dan di TB Simatupang.Nah, di dalam TTC itu terdapat MSC yang berfungsi untuk mensukseskan hubungan komunikasi antar pelanggan, baik yang menggunakan seluler ke sambungan telepon tetap (fixed phone), sesama seluler, maupun telepon satelit. MSC itu diklaim mempunyai kapasitas untuk melayani hingga dua juta pelanggan.Dengan penambahan MSC baru itu, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (07/01/2006), layanan Telkomsel untuk wilayah Jabotabek dan Banten, menjadi berkemampuan melayani 11,5 juta pelanggan. Saat ini jumlah pelanggan Telkomsel di wilayah itu baru mencapai sekitar lima juta.Dari hal itu bisa disimpulkan, ada sekitar 6,5 Juta pelanggan baru di area Jabotabek dan Banten siap ditampung.Selain untuk MSC, TTC sendiri merupakan pusat operasional infrastruktur seperti Value Added Service(VAS), Base Station Center (BSC), Intelligent Network (IN), Information Technology (IT), dan Data Center.Dalam pengoperasiannya, infrastruktur telekomunikasi seluler yang berada di gedung TTC itu akan didukung oleh jaringan fiber optic dengan sistim Telkomsel Ring Protection (TRP), serta transmisi backbone yang menghubungkan sepanjang jalur Aceh hingga Lombok.TRP merupakan suatu desain network quality insurance, dimana sistim itu diklaim akan memberikan kenyamanan berkomunikasi yang berkesinambungan. "Hal itu dikarenakan sistim TRP didesain khusus untuk mengantipasi terjadinya efek domino dari gangguan drop-nya suatu Base Transceiver Station (BTS) yang biasa terjadi pada desain jaringan konvensional. Sehingga penggunaan teknologi fiber optic, microwave atau satelit, pada sisi transmisi akan menjadi optimal dalam melayani pelanggan," demikian klaim keterangan tertulis itu.Dengan sistim TRP itu, desain hubungan antar BTS dibentuk menyerupai cincin (ring). Protokol dari software yang digunakan sistim TRP yakni Dynamic Node Routing (DNR).Telkomsel sendiri mengawali layanannya dari Batam hingga ke seluruh daerah di Indonesia sejak 26 Mei 1995. Pada masa awal itu, operator itu hanya memiliki 149 BTS. Kini, Telkomsel telah memiliki sekitar 9.000 BTS yang kini digunakan untuk jaringan GSM Dualband 900 dan 1.800, teknologi GPRS (Global Packet Radio Service), serta EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evoluton). Nanti, BTS itu juga akan digunakan untuk jaringan yang membawa teknologi seluler generasi ketiga (3G).Di 2005, Telkomsel juga menambah sekitar 3.000 BTS dengan alokasi investasi sekitar US$ 800 juta. Sedangkan di 2006, Dirut Telkomsel Kiskenda Suriahardja mengatakan sudah menyiapkan capital expenditure (Capex) sebesar US$ 850 juta. Dimana 40 persennya akan dialokasikan untuk peningkatan coverage, dan 60 persennya untuk peningkatan kualitas.
(rouzni/)