Untuk diketahui, sejak Senin (23/9) pagi, digelar aksi demo mahasiswa di gedung DPR-MPR. Aksi kemudian berlanjut pada hari ini, Selasa (24/9/2019) dengan massa yang lebih banyak. Demonstrasi dilakukan untuk memprotes DPR yang terburu-buru ingin mengesahkan sejumlah RUU yang dinilai masih mentah dan tidak masuk akal.
Secara sederhana, kondisi seperti ini memang menyebabkan jaringan telekomunikasi penuh karena banyaknya pengguna ponsel yang ada di tempat tersebut. Pemicu penurunan kualitas atau bahkan menghilangnya sinyal di ponsel itu turut berkaitan pula dengan Base Transceiver Station (BTS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sinyal Internet di DPR Lelet |
"Kalau soal sulit sinyal tergantung kondisinya. Logikanya kalau ada massa dalam waktu yang bersamaan berkumpul di satu tempat dan mengakses layanan seluler pada saat yang bersamaan tentunya berarti BTS-nya harus melayani permintaan yang simultan dan langsung traffic-nya penuh," kata pengamat TI Alfons Tanujaya, dihubungi detikINET.
Alfons memberi contoh keramaian di sebuah pertunjukan konser. Misalnya ketika kita membuka Instagram, biasanya akan sulit diakses karena semua orang yang nonton konser menggunakan layanan seluler yang sama untuk mengakses internet.
"Dan BTS ini yang harus mengatur antrean layanan. Pasti kecepatan, jangkauan dan keandalan layanan seluler terpengaruh," ujarnya.
Alfons menguraikan, setiap BTS memiliki kapasitas dan punya keterbatasan maksimal pengguna yang terkoneksi. Jika melebihi kapasitas, maka otomatis akan menurun kualitas jaringannya.
Dalam teori maksimal, 1.000 pengguna bisa terkoneksi per BTS untuk teknologi hari ini. Tetapi ini adalah asumsi optimistis dan dalam kondisi semuanya sempurna.
"Realistisnya sih sekitar 400-500 user simultan saja sudah sangat mempengaruhi layanan atau speed. Kalau ada 10% streaming saja, bisa berpengaruh sangat signifikan," terangnya.
Salah satu cara menanggulangi kondisi semacam ini, dari sisi operator biasanya akan secara otomatis membatasi bandwith per user, agar semakin banyak customer yang bisa dilayani pada waktu bersamaan.
Lalu bagaimana dari sisi pengguna? Mau tidak mau, kalian harus berpindah ke tempat yang lebih sepi alias keluar dari kerumunan atau keramaian.
Dengan demikian, perangkat akan lebih optimal mendeteksi sinyal dari BTS yang ada di sekitar lokasi, meski hal itu tidak menjamin kestabilan sinyal.
Kalau terpaksa masih berada di dekat lokasi keramaian, Alfons menyarankan agar sebisa mungkin jangan dulu mengkonsumsi data dalam kapasitas besar seperti download, upload atau streaming video.
Baca juga: #HidupMahasiswa Trending Nomor Satu Dunia |
"Kalau WhatsApp, diatur jangan otomatis unduh gambar, suara apalagi video. Mode teks saja. Kalau kepepet komunikasi susah terpaksa gunakan SMS atau metode teks lainnya karena tidak harus realtime seperti voice call," tutupnya.
(rns/fyk)