Untuk itu, Indosat Ooredoo mengambil ancang-ancang baru untuk tahun bisnis 2019. Tidak lagi hanya ingin mengandalkan pulsa dan data, mereka pun ingin lebih serius menggarap sektor business-to-business (B2B).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita dan pemegang saham berpandangan bahwa kalau melandaskan bolak-balik cuma jual pulsa doang, ya pertumbuhannya jelas ada. Tapi itu selalu pertumbuhan yang too predictable," sambungnya.
Indosat sendiri telah menawarkan beberapa solusi B2B, seperti layanan IT dan juga Internet of Things (IoT).
Dalam kesempatan yang sama, Chief Business Officer Indosat, Intan Abdams Katoppo mengatakan bahwa memang saat ini pemasukan Indosat dari sektor B2B masih terbilang kecil. Sehingga ia menargetkan pangsa yang lebih besar lagi di tahun 2019.
"Di 2019 kita ditargetkan mempunyai kontribusi sekitar 25% dari total revenue. Ini satu lonjakan yang cukup besar juga, dari sebelumnya di bawah 20%," jelas Intan.
Intan juga menjelaskan bahwa saat ini sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang telah didukung oleh infrastruktur IoT milik Indosat.
"Untuk yang tadi IoT kita juga selain yang transportasi kita juga ke airport. Bandara Kertajati kita juga ke sana dan beberapa bandara-bandara baru juga sudah masuk untuk menggarapnya," pungkasnya.
Simak juga video 'Indosat Ooredoo Bungkam Saat Ditanya Soal Akuisisi XL':
(rns/krs)