Rupanya, dibalik perubahan nama satelit tersebut adalah hasil inisiatif dari jajaran Board of Director (BOD) Telkom yang ingin tak biasa dari penamaan satelit anyar mereka.
Sebagai informasi, sejak tahun 1999, perusahaan BUMN ini selalu merunut nama satelitnya, sebut saja Telkom 1 (1999), Telkom 2 (2005), dan Telkom 3S (2017). Uniknya, ketiga satelit tersebut launcher-nya adalah Ariane.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jauh sebelumnya, Telkom sudah bergelut di bidang satelit ini sejak tahun 1976 yang ketika itu ditandai dengan peluncuran Palapa A1. Peluncuran tersebut terbilang monumental karena membuat Indonesia sebagai negara ketiga di dunia yang punya satelit domestik.
"Cape Canaveral, di lokasi yang sama Palapa A1 membawa Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mempunyai satelit telekomunikasi setelah Amerika Serika dan Kanada," kata Direktur Human Capital Management Herdy R. Harman di kesempatan yang sama.
Selanjutnya, ada Palapa A2 (1977), Palapa B1 (1983), Palapa B2P (1987), Palapa B2R (1990), Palapa B4 (1992), Telkom 1 (1999), Telkom 2 (2005), dan Telkom 3S (2017).
Mulai dari Palapa A1 sampai saat ini, tercatat sudah ada sembilan satelit yang pernah dan masih dioperasikan oleh Telkom. Merah Putih adalah satelit yang ke-10 dalam perjalanan Telkom di industri satelit ini.
Kehadiran satelit Merah Putih akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih aktif beroperasi, yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S. Satelit Merah Putih akan menambah jumlah transponder milik Telkom dari 73 menjadi 133 transponder. Hal ini akan memperkuat bisnis satelit TelkomGroup.
Dengan keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih ini Telkom mengharapkan dapat memenuhi demand transponder nasional, mengingat satelit merupakan infrastruktur komplemen yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan karakteristik topografi negara kepulauan seperti Indonesia.
Satelit Merah Putih akan berperan penting dalam menghadirkan layanan komunikasi broadband di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optic maupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). (asj/asj)