Pengguna Kartu Jempol Banyak yang 'Boros'

Jakarta - Ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah, kartu Jempol memiliki pulsa isi ulang berdenominasi rendah. Belakangan, diketahui bahwa banyak pengguna Jempol yang tingkat pemakaiannya tinggi. PT Excelcomindo Pratama (XL), perusahaan yang mengeluarkan kartu Jempol, belakangan menyadari bahwa pulsa isi ulang berdenominasi rendah sudah tidak mencukupi kebutuhan pelanggannya. Segmen pengguna Jempol yang semula diprediksi sebagai golongan pengguna yang gemar membeli pulsa berdenominasi rendah, kini diketahui 'kekurangan' dengan denominasi yang disediakan. Boros? Hal itu tentunya disebabkan karena pola penggunaan layanan seluler yang makin marak. Sebagai jalan keluarnya, mulai besok Jumat (1/7/2005) XL memberi pilihan denominasi isi ulang yang lebih besar dari sebelumnya, yakni denominasi 50 ribu dan 100 ribu. Sebelumnya, XL hanya menyediakan denominasi tertinggi sebesar Rp 35 ribu."Kami mendapat masukan dari dealer dan pelanggan bahwa banyak pengguna Kartu jempol yang tingkat penggunaannya cukup tinggi," kata Hermansjah Haryono, Product Manager Kartu jempol XL. "Mereka meminta agar XL juga menyediakan denominasi isi ulang yang lebih besar dari 35 ribu Dengan demikian, tujuan dikeluarkannya denominasi isi ulang 50 ribu dan 100 ribu adalah memberikan pilihan kepada pengguna Kartu jempol yang memiliki ARPU tinggi," imbuhnya.Hermansjah menjelaskan, dari sisi segmen pelanggan, pengguna Kartu Jempol bukan pengguna layanan dasar selular (baca: bicara dan SMS), tetapi mereka yang memiliki kebutuhan komunikasi dasar dengan struktur tarif yang lebih menarik baik untuk bicara maupun SMS.Di saat yang sama, XL juga mengeluarkan program Pulsa Bonus Pulsa Instan yakni pemberian bonus pulsa secara langsung (real time), kepada pengguna Kartu jempol dan bebas setiap kali melakukan isi ulang pulsa. Program ini berlaku mulai tanggal 1 Juli 2005 hingga 10 Oktober 2005. Program ini merupakan pengembangan dari program Pulsa Bonus Pulsa. (wicak/)