Aset tersebut telah resmi berpindah tangan ke PT Inti Bangun Sejahtera, Tbk (IBS), salah satu penyedia infrastruktur menara telekomunikasi di dalam negeri, lewat penandatanganan perjanjian pada Kamis (30/11).
Tidak hanya itu, kesepakatan yang terjalin antar keduanya juga meliputi perjanjian sewa menara induk dalam jangka panjang sehingga kebutuhan menara STI akan dipenuhi oleh infrastruktur milik IBS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung layanan jaringan 4G LTE di seluruh Indonesia yang tengah digarap perusahaan yang berafiliasi dengan Ice Group tersebut. Rencananya STI akan merilisnya pada semester kedua 2018.
"Transaksi ini merupakan strategi STI untuk fokus pada operasinya dengan memercayakan fungsi-fungsi yang bukan bisnis utamanya kepada pihak ketiga,"ujar JD Fouchard, CEO Ice Group.
"Tujuannya adalah agar dapat segera menyediakan layanan broadband 4G LTE kepada konsumen serta pelanggan bisnis," katanya menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Larry Ridwan selaku CEO STI. "Langkah ini kami tempuh dalam rangka efisiensi serta peningkatan kinerja STI," ujarnya.
"Kami pun dapat lebih fokus untuk menggarap pengembangan layanan broadband data connectivity di daerah rural dan sub urban Indonesia dengan kualitas jaringan yang memadai serta jangkauan yang luas," sambungnya.
Mereka mengklaim, pelepasan aset tower atau menara kepada IBS ini dipastikan tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi bisnis STI mengingat banyaknya perusahaan penyedia tower di Indonesia.
Penutupan transaksi ini akan dibagi menjadi beberapa tahap dan akan disesuaikan pada kondisi saat penutupan. Sayangnya, rincian mengenai nilai transaksi tidak diungkapkan oleh kedua perusahaan. (rns/rns)