Oleh Smartfren, teknologi 4G miliknya disebut dengan istilah 4G+. Seperti dijelaskan oleh VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo 4G+ merupakan eknologi mutakhir LTE yang bisa memberikan layanan data dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Hal ini karena 4G+ menggabungkan teknologi dua frekuensi, antara 2.300 MHz untuk time division duplex (TDD) dan 850 MHz untuk frequency division duplex (FDD). "Sehingga ketika dipakai untuk aktivitas video youtube, maka tidak akan terjadi yang namanya buffering," ujar Munir di acara Network Drive Test di Anyer, Banten, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya cukup bagus. Walaupun kami akui masih ada beberapa titik yang punya kelemahan. Tapi, itulah teknologi," ujar Munir.
Selain menggunakan hasil pengujian internal, pihak Smartfren juga menggunakan hasil dari pihak ketiga, yakni aplikasi nperf. Dari situ, diketahui bahwa 99% area sudah 4G dan 4G+, serta berada dalam kondisi sinyal bagus.
Sementara itu bila berbicara kecepatan, Munir menyebut dari hasil pengujian didapat kecepatan average untuk download sebesar 18 sampai 25 Mbps. Sedangkan upload berada di kisaran 2 sampai 8 Mbps upload. Hasil didapat daro nperf.
Tak cuma menyebut hasil uji, Munir juga berbicara pemanfaatan teknologi dalam memantau jaringan.
"Semua network kami dipantau dari NOC (Network Operation Center). Tak lagi manual, tapi secara otomatis. Kami bisa mengetahui, BTS mana yang mengalami gangguan. Inilah yang kami sebut otomasi di bidang network center," pungkasnya.
(mag/yud)