Seperti diketahui, Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang jaringannya bisa ditemukan hingga ke perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia. Namun dibutuhkan sambungan satelit yang tidak murah untuk memberikan sambungan telekomunikasi di lokasi-lokasi tersebut.
Padahal, tak sedikit wilayah terluar Indonesia tersebut yang jumlah pelanggannya terbilang sedikit. Sehingga belum mampu memenuhi nilai keekonomian. Oleh karenanya, demi biaya operasional yang lebih rendah, penggunaan fiber optik pun makin digencarkan implementasinya oleh operator plat merah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan Telkomsel melakukan hal tersebut. Cita-cita menyatukan negeri melalui layanan digital seperti tema diskusi di atas menjadi tujuan Telkomsel. Apalagi menurut Ketua Umum idEA Aulia E. Marinto, Indonesia masih menyimpan potensi yang sangat besar untuk industri e-commerce.
Data terbaru menyebutkan ada sekitar 50 juta UKM yang berdiri di Indonesia. Sayangnya, baru 1 juta UKM yang memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan karya produknya. "Kita harus melihatnya sebagai peluang," kata Aulia.
Di sisi lain, idEA juga punya visi menjadi mitra pemerintah untuk memastikan roadmap e-commerce yang mulai dijalankan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bagaimanapun bentuknya, layanan digital pasti akan jadi kebutuhan ke depan. Indonesia harus siap mengejar, apalagi jika mengingat teknologi terus mengalami perkembangan.
"Layanan digital, apapun namanya (akan mulai) menjadi satu kebutuhan dan kita kejar-kejaran dengan waktu. Teknologi berkembang terus, teknologi adalah suatu keniscayaan yang tak dapat dihindari," simpulnya. (yud/rns)