Chief Technical Officer Smartfren Christian Daigneault menjelaskan teknologi MIMO SDMA akan ditempatkan berdampingan dengan Base Transceiver Station (BTS). Jika sudah terpasang, jangkauan koneksinya mencapai 5 kilometer dengan tinggi mencapai 30 lantai.
Penerapan teknologi MIMO SDMA mampu meningkatkan efesiensi spektrum, memperluas cakupan jaringan dan kapasitas sistem. Selain itu mampu memaksimalkan penggunaan lokasi serta spektrum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Smartfren telah mengujicobanya di Jakarta dan Surabaya. Rencananya mereka akan mulai mengomersialkan Massive MIMO SDMA pada kuartal ketiga 2017.
ZTE sendiri telah meluncurkan proyek uji coba komersial Pre5G Massive MIMO sejak 2015. Mereka menggandeng 20 operator telekomunikasi dari berbagai negara untuk mengetes teknologi ini di jaringannya.
"Solusi ini dapat membantu banyak operator untuk meringankan biaya konstruksi jaringan, mengimplemntasikan penyebaran jaringan dengan lebih cepat dan meningkatkan efektivitas biaya," kata Andy Xiong, Account Director ZTE Indonesia di tempat yang sama. (afr/rou)