Mengambil Pelajaran dari Go-Jek

Nusa Laut - Era digital tak bisa disangkal lagi. Seiring pertumbuhannya yang masif Telkomsel mengajak para pemuda dan pemudi untuk memandang teknologi digital sebagai masa depan.

Bahkan Telkomsel mengaku kalau perusahaannya tak akan lagi sepenuhnya berfokus pada bisnis telekomunikasi. Mas'ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel mengatakan kalau operator pelat merah ini juga tengah bertransformasi menjadi perusahaan digital.

Dengan transformasi ini Telkomsel berharap bisa membuka lebih banyak lagi lapangan kerja bagi para pemuda dan pemudi, yang bisa secara langsung berkontribusi dalam berkembangnya era digital. Go-Jek misalnya, bisa menjadi inspirasi.

"Contohnya Go-Jek, pendirinya tidak punya motor sama sekali, tapi bisa mengelola sekitar 300 ribu mitranya menggunakan teknologi. Sekarang nilai Go-Jek mencapai Rp 17 triliun, jauh lebih tinggi dari nilai sebuah BUMD yang sudah berdiri lebih lama," ujar Mas'ud, di sela-sela acara Nusa Laut Adventure 2016, di pulau Nusa Laut, Ambon, Maluku, Sabtu (15/20/2016).

Mengacu pada hal tersebut, Telkomsel pun mengajak agar para pemuda dan pemudi di Indonesia agar mulai memandang teknologi sebagai masa depan. "Banyak caranya, seperti vlogger yang bisa menjual iklan lewat videonya," jelas Mas'ud.

Foto: yud/detikcom

Implementasi teknologi 4G menjadi salah satu cara Telkomsel menumbuhkan transformasi digital di seluruh bagian Indonesia hingga pelosok. Telkomsel mengklaim saat ini memiliki sebanyak 163 juta pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia, menjangkau 99% desa. Malah dibanding Jawa, pelanggan operator ini justru paling banyak di luar jawa.

"Pelanggan kami 163 juta, telah menjangkau 99% desa di seluruh Indonesia. Pelanggan kami justru lebih banyak di luar Jawa, ketimbang pulau Jawa," paparnya.

"15 ribu BTS Telkomsel tersebar di seluruh Nusantara. Tak hanya kota besar, tapi juga di garis depan dengan teknologi terbaik yang kita punya," pungkas Mas'ud. (yud/fyk)