Erik Meijer Ingin Bawa Telkomtelstra Jadi Kelas Dunia
Hide Ads

Laporan dari Melbourne

Erik Meijer Ingin Bawa Telkomtelstra Jadi Kelas Dunia

Dewi Rachmat Kusuma - detikInet
Kamis, 22 Sep 2016 11:10 WIB
Foto: dewikusuma/detikcom
Melbourne - Dari sisi bisnis apa pun, Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Telkomtelstra. Selain tingginya angka populasi masyarakatnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup tinggi.

Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer mengungkapkan, saat ini bisnis layanan Managed Network Services (MNS) dan Managed Cloud Services sudah mulai dilirik perusahaan (corporate) yang memang jadi target market bisnisnya.

Paling tidak, sudah ada 50 perusahaan di Indonesia yang menggunakan jasa layanan milik perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra asal Australia tersebut, meskipun baru setahun terakhir terbentuk. Selanjutnya, Erik bermimpi, Telkomtelstra akan menjadi perusahaan teknologi kelas dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini responsnya bagus di Indonesia soal cloud, sampai sekarang sudah ada 50 perusahaan yang pakai. Kita ingin menjadi world player, tidak hanya di Australia tapi beyond Australia. Saat ini, sudah di Singapura, Indonesia, China," ujar Erik dalam acara Telstra Vantage 2016, di Melbourne Convention Center, Australia, Kamis (22/9/2016).

Meski demikian, Erik mengaku, masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar bisa terus mengembangkan bisnis cloud di Indonesia. Selain butuh proses dan pemahaman, pihaknya juga harus buruh kerja keras untuk meyakinkan masyarakat soal manfaat menggunakan layanan cloud ini.

"Butuh waktu untuk meyakinkan orang. Kami perlu effort yang lebih karena mereka juga perlu penyesuaian di dalam menghadapi perkembangan teknologi. Kita kasih gambaran, kalau mereka menggunakan service kita, maka akan lebih efisien dan kompetitif. Orang tidak perlu beli barang baru (teknologi/server) karena sudah ditanggung kita," paparnya.

Namun, menurut Erik, tantangan tersebut justru menarik baginya. Menurutnya, hal itu merupakan pelajaran baru yang harus dikembangkan.

"Tantangan paling besar adalah bagaimana menjelaskan kepada mereka apa itu cloud, apa manfaatnya. Ini poin utamanya, saya happy melakukan itu," ucap Erik. (drk/fyk)