Reputasi Sosial, Penentu Hotel Jawara di Era Digital

Makassar - Era digital dalam dunia pariwisata juga telah mengubah peta persaingan di industri perhotelan dan restoran. Siapa pun yang punya reputasi lebih baik di dunia maya, maka akan jadi jawara.

"Kehadiran digital itu sangat bagus dan positif bagi bisnis hotel dan restoran," kata Anggiat Sinaga, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Wilayah Sulsel, di Hotel Santika, Makassar, Jumat petang (29/4/2016).

Seperti dipaparkan olehnya, pertumbuhan hotel di Sulawesi Selatan meningkat pesat dari tahun ke tahun. Dalam catatannya, jumlah kamar hotel di propinsi itu meningkat dari 5.525 kamar di 2012, 6.918 kamar di 2013, 8.570 kamar di 2014, 10.520 kamar di 2015, dan kini menjadi 12.320 kamar di 2016.

Karena menurutnya, melalui pemasaran digital, bisnis hotel dan restoran jadi lebih kompetitif karena kualitas produk dan layanan jadi semakin transparan. Tanggapan konsumen, baik yang puas maupun kecewa, mudah ditemukan di berbagai situs, blog, maupun media sosial.

"Tolok ukur perhotelan itu sekarang social reputation. Hotel yang mendapat penilaian sosial lebih baik, maka dialah yang akan jadi pemenangnya, karena selalu mendapat referensi," lanjutnya dalam seminar bertajuk 'Teknologi Digital dan Branding Pariwisata Sulawesi Selatan' yang digelar Telkomsel.



Sementara menurut GM Corporate Account Management Telkomsel Area Pamasuka, Mulya Budiman mengatakan, teknologi digital juga bisa mendorong bisnis perhotelan dan restoran dengan pemetaan segmen pasar. Ia mencontohkan produk iklan mobile Telkomsel bisa dipakai untuk tujuan pemetaan tadi.

"Iklan mobile tersebut bisa dipetakan melalui estimasi gender, lokasi, situs yang kerap diakases, dan pola belanja. Dengan demikian, iklan pariwisata, tawaran khusus, diskon-diskon itu bisa didistribusikan melalui jaringan ponsel pada target pasar yang lebih spesifik," pungkasnya.

Makassar sendiri termasuk salah satu kota yang disinggahi oleh drone Elang Timur Telkomsel dalam program Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ini menjadi pembuktian keandalan jaringan mobile broadband 4G LTE Telkomsel di 50 kota dari Sabang sampai Merauke.

Selain Elang Timur, Telkomsel juga melepas sebuah drone lain untuk menempuh jalur barat, yang bernama Elang Barat dan diberangkatkan dari Sabang. Kedua drone dengan bentang sayap 2,4 meter itu akan menempuh jarak total sepanjang 8.500 km.

Selama sebulan penuh sejak 14 April hingga 14 Mei 2016, kedua drone itu akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan broadband Telkomsel. Sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded di situs www.telkomsel.com/elangnusa.


Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia. (rou/rns)