Geliat Makassar di Ranah Digital: Sombere & Smart City

Makassar - Geliat digital tak cuma menyambangi kota-kota besar di Pulau Jawa saja, tapi juga Makassar yang tengah serius menjadi kota pintar alias Smart City.

Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar, memaparkan beragam bentuk pemanfaatan teknologi digital oleh Pemerintah Kota Makassar untuk membangun branding: Sombere & Smart City.

"Sombere dalam bahasa Makassar itu artinya keramahtamahan, kerendahan hati, dan persaudaraan. Itu menjadi bentuk muatan kultural kami dalam pemanfaatan teknologi digital," ujarnya dalam seminar bertajuk 'Teknologi Digital dan Branding Pariwisata Sulawesi Selatan' di Hotel Santika, Makassar, Jumat petang (29/4/2016).

Menurutnya, era digital yang tengah didorong oleh operator seluler Telkomsel tidak hanya mendongkrak promosi wisata ke Kota Makassar, tetapi juga meningkatkan layanan kesejahteraan.

Dipaparkan olehnya, Pemkot Makassar menyediakan 48 mobil dengan fasilitas peralatan kesehatan untuk pemeriksaan warga di rumah. Ini merupakan wujud nyata pengelolaan Smart City dalam urusan kesehatan.

"Hasil pemeriksaan ini terkoneksi secara digital ke dokter dan disimpan sebagai rekaman medis digital," kata Ramdhan.

Selain itu, lanjutnya, Makassar juga mengembangkan aplikasi bank sampah dan segera meluncurkan kartu pintar untuk pelajar. Selain memuat perkembangan studi pelajar, kartu pintar ini juga menjadi alat bayar pengganti uang tunai (cashless) di kantin sekolah.

"Dengan kartu ini, sekitar 213.000 pelajar di Makassar akan membeli makanan di sekolah secara cashless dan ada notifikasi apa yang dimakan pelajar, di mana saja mereka makan, dan berapa harganya kepada orangtua," jelas Ramdhan.

Masalah kesehatan dan sekolah, diakui oleh Ramdhan, menjadi fokus utamanya dalam menggelar Smart City. "Kita harus masuk ke sisi emosional dan membuat sebuah ikatan yang kuat. Antara ibu dan anak sekolah, antara dokter dan warga," paparnya saat berbincang dengan detikINET usai acara.

Meski demikian, geliat Makassar di ranah digital juga bisa dieksplorasi lebih jauh lagi untuk memajukan kehidupan warga di kotanya, tentunya dengan mengedepankan kearifan lokal. Misalnya, untuk pariwisata dan kuliner. Dari sisi pariwisata, Ramdhan menilai harus ada sisi historis yang ditonjolkan.

"Kenapa orang pada ke Makassar? Karena mereka mau makan enak. Berarti kuliner harus kita branding. Tidak ada satupun tempat di dunia yang kulinernya seperti di Makassar. Mulai dari pagi, siang, sore, malam, makanannya beragam. Makin banyak orang (wisatawan) makan, makin banyak duit keluar. Itu jadi tugas saya untuk mewujudkannya," pungkas Ramdhan.

Dalam mewujudkan Smart City ini, Makassar seperti diakui olehnya, sangat terbantu oleh ekspansi digital Telkomsel yang tengah serius membangun infrastruktur jaringan mobile broadband khususnya 4G LTE yang telah mencakup coverage di seluruh kota.

"Dengan program pariwisata ditambah Smart City dan dukungan mobile broadband 4G LTE Telkomsel, tuntas semua permasalahan," pungkas Ramdhan sambil menyanjung operator anak usaha Telkom itu.

Makassar sendiri termasuk salah satu kota yang bakal disinggahi oleh drone Elang Timur Telkomsel dalam program Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ini menjadi pembuktian keandalan jaringan mobile broadband 4G LTE Telkomsel di 50 kota dari Sabang sampai Merauke.

Selain Elang Timur, Telkomsel juga melepas sebuah drone lain untuk menempuh jalur barat, yang bernama Elang Barat dan diberangkatkan dari Sabang. Kedua drone dengan bentang sayap 2,4 meter itu akan menempuh jarak total sepanjang 8.500 km.

Selama sebulan penuh sejak 14 April hingga 14 Mei 2016, kedua drone itu akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan broadband Telkomsel. Sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded di situs www.telkomsel.com/elangnusa.

Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia. (rou/asj)