"Dalam tiga tahun kami akan jadi operator digital nomor satu. Kami ingin menjadi nomor satu pendapatan digital, nomor satu merek digital, dan nomor satu pilihan digital bagi pelanggan," kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo dalam acara peluncuran identitas barunya di Kantor Pusat PT Indosat, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Target menjadi operator digital nomor satu, kebetulan kata Alex, bertepatan dengan tuntasnya refarming 4G di 1.800 MHz. Namun menurutnya, 4G bukan satu-satunya teknologi yang diandalkan untuk jadi nomor satu dalam monetisasi layanan digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alex sendiri mengungkapkan bahwa dalam setahun terakhir pertumbuhan data di perusahaan yang dipimpinnya itu melesat dengan pesat. Tumbuh 155% dari kuartal ketiga 2014 ke kuartal ketiga 2015.
"Data tumbuh 155% dari Q3 tahun lalu hingga Q3 tahun ini, tapi saya lupa datanya. Bukan cuma terabyte, tapi pentabyte. Banyak angkanya. Selain itu, dari total 60 juta pelanggan kami, setengahnya sudah gunakan internet. Dan 19 juta di antaranya pengguna aktif Facebook," paparnya.
Indosat sendiri akhirnya mengganti identitas perusahaannya dengan nama baru Indosat Ooredoo setelah tujuh tahun diambil alih mayoritas kepemilikannya oleh raksasa telekomunikasi asal Qatar tersebut.
Alex menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan waktu hingga dua tahun hingga akhirnya memutuskan untuk mengganti nama perusahaan dan logo lamanya.
Dikatakan olehnya bahwa perubahan ini menjadi transformasi sekaligus tujuan dari perusahaan untuk menjadikan digital sebagai DNA perusahaan.
"Kami ingin agar digital ini menjadi nyawa bagi perusahaan. Karena saat ini setengah pelanggan kami sudah menggunakan data, ini yang kami ingin terus tingkatkan," pungkas Alex.
(rou/fyk)