Tuntas Refarming 4G di 1.800 MHz, Ini Strategi Telkomsel

Jakarta -

Meskipun sudah tuntas melakukan refarming frekuensi di 1.800 MHz, namun Telkomsel tak mau buru-buru menggeber komersialisasinya di Jakarta. Anak usaha Telkom itu masih puas dengan kinerja 4G di 900 MHz untuk melayani pelanggan di Ibukota.

Dengan tuntasnya refarming frekuensi secara nasional, operator seluler yang identik dengan warna merah putih itu pun memilih fokus untuk memanfaatkan spektrum hasil refarming 1.800 MHz untuk membuka akses 4G di sejumlah kota baru.

Rencananya, 4G Telkomsel akan menyambangi empat kota lagi di tahun 2015 ini, yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Pekanbaru dan terakhir di Malang. Lalu sampai akhir 2016 nanti, minimal ada 30 kota lagi yang dibidik untuk komersialisasi 4G.

Telkomsel sendiri sejak Desember 2014 lalu telah menggelar 4G di sepuluh kota, yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado, Batam dan terakhir Yogyakarta.

Dari kesepuluh kota itu, menurut catatan Senior Vice President LTE Project Telkomsel Hendri Mulya Sjam, sudah ada 1,8 juta pelanggan setia yang telah menggunakan 4G Telkomsel dalam setahun terakhir.

“Yang kami tawarkan pada pelanggan adalah layanan 4G LTE yang cepat, memiliki cakupan jaringan terluas, simple dan mudah dalam penggunaan, dipercaya oleh 1,8 juta pelanggan, dan memiliki beragam konten atau aplikasi berkualitas," ujarnya dalam email yang diterima detikINET, Selasa (17/11/2015).

Faktor-faktor inilah, menurut Hendri, yang akan membuat pelanggan beralih ke layanan Telkomsel 4G LTE agar bisa merasakan pengalaman terbaik mobile broadband dan digital lifestyle.

Lebih lanjut ia mengatakan, Telkomsel sangat mengutamakan kemudahan bagi pelanggannya yang ingin menikmati layanan 4G LTE. Salah satunya kemudahan untuk mendapatkan kartu 4G.

Pelanggan dapat dengan mudah menukarkan kartu SIM eksisting yang dimilikinya dengan uSIM 4G LTE secara gratis dengan nomor tetap alias tidak berubah, serta paket dengan tarif yang sama tanpa tambahan biaya.

Berbagai chanel layanan pelanggan pun telah disiapkan untuk memastikan kemudahan migrasi ke uSIM 4G LTE, yaitu melalui GraPARI, website Telkomsel, call center Caroline, selain juga di berbagai mal pusat perbelanjaan di Indonesia.

Menurut Hendri, saat ini layanan 4G LTE Telkomsel didukung oleh lebih dari 1.300 eNode B yang jadi BTS 4G yang diklaim menawarkan koneksi yang cepat, stabil, merata, dan tidak hanya hadir di hotspot tertentu.

"Ketika Telkomsel menyatakan sudah siap menggelar layanan 4G LTE di suatu kota, berarti layanan tersebut sudah tersedia di sebagian besar wilayah kota tersebut, baik di inner city dan indoor coverage, untuk menunjang aktivitas keseharian masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, layanan Telkomsel 4G LTE juga menghadirkan akses ke berbagai konten digital berkualitas yang diharapkan akan melengkapi kebutuhan gaya hidup digital pelanggan, seperti aplikasi Moovigo, LangitMusik, Magisto, dan lainnya.

Selain itu, Telkomsel juga telah bekerjasama dengan berbagai operator utama dari 30 negara di lima benua untuk international roaming 4G LTE. "Kami bisa bilang bahwa Telkomsel adalah operator 4G LTE pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan international roaming," ucap Hendri.

Lebih lanjut dipaparkan, sejak Telkomsel meluncurkan 4G akhir 2014 lalu, berbagai contact point Telkomsel seperti GraPARI dan call centre mengalami kenaikan hingga lebih dari 20% dalam hal permintaan pelanggan mengenai layanan 4G LTE.

"Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan layanan data yang lebih cepat dan dapat diandalkan. Layanan Telkomsel 4G LTE masih jadi pilihan utama pelanggan," kata Hendri.

Adapun pertumbuhan penggunaan layanan data di jaringan Telkomsel mengalami pertumbuhan sebesar 119% pada kuartal ketiga 2015 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

(rou/ash)