Rencana Telkom Jadi Raja Digital Hingga Daerah Terpencil

Jakarta - Telkom kembali menegaskan keinginannya menjadi raja digital. Tak hanya di perkotaan, tapi BUMN telekomunikasi ini juga ingin jadi raja hingga daerah terpencil lewat infrastruktur yang dibangunnya.

Untuk bisa jadi raja, Telkom selain harus meningkatkan kualitas layanan, tentunya juga dituntut untuk selalu membangun infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni. Niatan itu coba diwujudkan melalui program utama yang dinamakan Indonesia Digital Network (IDN).

Menurut Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo, infrastruktur backbone serat optik IDN saat ini sudah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia sepanjang 70 ribu kilometer dari Sumatera hingga Papua.

"Sehingga, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dapat menikmati layanan IndiHome. Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menjadi The King of Digital guna memajukan teknologi ICT di Indonesia,“ kata Bobby, panggilan akrabnya, Selasa (10/11/2015).

Langkah Telkom membangun IDN membuatnya ditetapkan sebagai TOP Infrastructure on ICT 2015 dan TOP ASEAN Infrastructure 2015 dalam ajang Indonesia Infrastructure Week 2015.

Selain itu juga dalam rangkaian ajang yang sama Telkom dinobatkan sebagai TOP IT & TELCO 2015 di Indonesia dengan meraih empat penghargaan sekaligus termasuk CEO TOP ICT Leadership untuk Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.

Penghargaan TOP Infrastructure 2015 merupakan ajang apresiasi bagi perusahaan infrastruktur terbaik di Indonesia yang telah berhasil dalam meningkatkan kinerja dan daya saingnya.

Sedangkan TOP IT & TELCO diberikan kepada perusahaan yang memiliki keunggulan dalam produk ataupun solusi berbasis IT yang dipandang sebagai yang terbaik oleh pemakai atau pelanggannya disamping juga memiliki layanan telekomunikasi yang terbaik dimata pelanggan.

Menurut Bobby, penghargaan tersebut merupakan pengakuan bahwa Telkom Group telah berhasil menghadirkan layanan ICT kelas dunia bagi masyarakat Indonesia dan dipercaya melayani lebih dari separuh jumlah populasi masyarakat Indonesia.

“Masyarakat saat ini sangat kritis dalam memilih produk dan layanan ICT terbaik yang memberikan kenyamanan sekaligus meningkatkan produktivitas mereka dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Dikatakan olehnya, penghargaan ini juga merupakan tantangan bagi Telkom Group menghadirkan layanan IT terbaik bagi masyarakat hingga wilayah terpencil dan perbatasan negara. “Hal ini sejalan dengan komitmen kami sebagai perusahaan milik bangsa Indonesia,” tandasnya.

Secara lengkap, dalam ajang bergengsi untuk TOP Infrastructure on ICT 2015 dan TOP IT & Telco 2015 Telkom meraih Penghargaan TOP Infrastructure on ICT 2015, TOP IT Implementation on ICT Sector 2015, TOP Internet Service Provider 2015, TOP Fixed Internet 2015 untuk layanan IndiHome dan CEO TOP ICT Leadership untuk Alex J. Sinaga.

Selain itu anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsigma meraih penghargaan TOP Data Center Service 2015, TOP Data Center Solutions 2015 dan TOP Cloud Application Provider 2015 serta Infomedia sebagai TOP Contact Center 2015.

Penghargaan TOP Infrastructure 2015 diselenggarakan oleh BusinessNews Magazine bekerjasama serta didukung oleh Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstrukti Nasional Indonesia), Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), Melani K. Harriman & Associates, Sardelec Management Institute, IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship), dan IBC (Harvard - Intellectual Business Community).

Sementara penghargaan TOP IT & Telco 2015 diselenggarakan oleh Itech Magazine, yang bekerjasama dengan ASPEKTI (Indonesia Consultant Company of Telematics Association), IKTII (Indonesian IT Consultant Association), MASTEL (Society of Telematics), Alvara (Marketing Research Agency), ATSI (Indonesia Telecommunication Company Association), and FORTI (IT Forum of SOEs) dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Event penghargaan tahunan yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini, dilakukan melalui mekanisme penjurian dan polling yang ketat terhadap sejumlah perusahaan dan vendor ICT di Indonesia. Dikomandani oleh Laode M. Kamaluddin, sebagai ketua dewan juri, proses penjurian juga melibatkan sejumlah praktisi dan pakar ICT nasional dari berbagai asosiasi.

“Agar tetap survive dan menjadi leading di era pasar bebas saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memiliki daya saing global. Tanpa implementasi ICT yang baik, rasanya sulit bagi sebuah perusahaan untuk memiliki daya saing global," ujar Laode.

Sementara menurut M Lutfi Handayani, selaku ketua penyelenggara ajang Top IT & Telco 2015, ICT harus berada di barisan terdepan dalam mendorong pembangunan nasional, termasuk meningkatkan daya saing bisnis dan ekonomi Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting untuk bersama-sama membangun komitmen dalam hal implementasi dan pemanfaatan ICT, guna membangun daya saing global dalam menghadapi era pasar bebas, termasuk dalam menghadapi era Asean Economy Community pada akhir 2015 ini," ucap Lutfi yang mengomandoi Itech.

(rou/rou)