Blusukan ke Banyuwangi Lewat Genggaman

Banyuwangi - Banyuwangi menjadi buah bibir dari deretan kabupaten di Indonesia lantaran begitu agresif dalam membangun infrastruktur teknologi informasinya. Kini, Bumi Blambangan lebih 'melek TI' dengan kehadiran aplikasi 'Banyuwangi in Your Hand'.

Kehadiran aplikasi ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi dengan Telkomsel. Banyuwangi in Your Hand merupakan aplikasi augmented reality yang akan memberikan digital experience kepada user.

Pengguna aplikasi ini akan mendapatkan berbagai informasi objek wisata maupun industri kreatif di Banyuwangi dalam format digital, cukup dengan melakukan scan atau search melalui direktori aplikasi.

“Ketersediaan aplikasi mobile dengan konten lokal adalah salah satu faktor pendukung penerapan kota cerdas. Kami harap aplikasi ini akan memperkaya Pemkab Banyuwangi yang juga tengah membangun kota cerdas dengan konsep Smart Kampung-nya,” jelas Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi.

Yudi C. Anwar, General Manager Marketing Intelligence Telkomsel menambahkan, Banyuwangi in Your Hand merupakan turunan dari aplikasi Indonesia in Your Hand yang juga dikembangkan oleh Telkomsel. Aplikasi turunan lainnya adalah Bali dan Bandung in Your Hand.

"Jika aplikasi Indonesia in Your Hand dibuat selama 4 bulan, tetapi untuk Banyuwangi in Your Hand cuma 2 minggu," ujarnya, kepada beberapa media, di Pendopo Banyuwangi, Jumat (5/6/2015).

Cepat? Memang. Sebab template yang digunakan kedua aplikasi tersebut kurang lebih sama, jadi tinggal diedit sedikit. Tantangannya lebih kepada melengkapi database yang masih harus dilakukan secara manual.

"Intinya, aplikasi ini harus ada konten. Seperti landmark, hotel, restoran, rumah sakit, bank, bangkel dan point interest lainnya. Dan ke depannya juga ada kemungkinan untuk di-monetize, dengan Pemda sebagai agragator merchant," lanjut Yudi.

"Hal itu mungkin saja, apalagi saat ini sudah ada 2,9 juta orang yang download aplikasi ini secara total (Indonesia in Your Hand dan turunannya-red.) dalam waktu waktu cukup singkat, 4 bulan setelah diluncurkan. Kita juga kaget," ia menjelaskan.

Namun dari 2,9 juta yang mengunduh, baru 300 ribu di antaranya yang tercatat sebagai active user. Bali menjadi kota yang paling banyak dieksplorasi. "Nah, setelah Banyuwangi belum selesai, masih ada 27 kota lainnya untuk dibikin aplikasi serupa," Yudi menandaskan.

(ash/rou)