Warga Perbatasan Rentan Kena Roaming Internasional

Sebatik -

Salah satu isu penting telekomunikasi di wilayah perbatasan adalah menjaga dengan ketat kebutuhan sinyal warga sekitar. Jika mati, ponsel warga bisa dengan mudah menerima sinyal operator negara luar sehingga terkena roaming internasional. Dampaknya tentu saja membuat pulsa tersedot banyak.

Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengatakan, pihaknya memiliki perjanjian dengan operator telekomunikasi negara-negara tetangga. Aturannya, jika sudah sampai perbatasan, masing-masing ada pembatasan daya output-nya.

"Kita setiap tahun ada agreement di perbatasan untuk saling menghormati sesama operator telekomunikasi, agar tidak saling nyerang," ungkap Mas'ud di sela acara kunjungan ke Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Namun masalahnya, di titik perbatasan sulit mendeteksi sinyal ketika melewati batas. Akibatnya, masuk roaming internasional pun tak terhindarkan.

"Kalau mobil misalnya ada portal ditutup gak boleh masuk bisa kelihatan. Kalau spektrum kan sulit. Mungkin sinyal kita (Telkomsel) juga sampai ke sana (negara tetangga) tapi kita gak tahu karena laporannya kan gak ke kita," kata Mas'ud.

Pengalaman berganti operator negara tetangga secara otomatis antara lain dialami sendiri oleh Danramil (Komandan Rayon Militer) Sebatik Sudirman. Saat ikut mengecek salah satu BTS Telkomsel di Sebatik, anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas menjaga perbatasan ini menceritakannya.

"Ketika blankspot itu sinyal dari Malaysia langsung masuk. Saya pernah kena kirim satu SMS tersedot Rp 40 ribu. Kasihan kalau yang tidak tahu. Jadi menjaga sinyal tetap menyala dibutuhkan sekali," ujarnya.

Telkomsel sendiri yang mengklaim sebagai operator 'Paling Indonesia' mendedikasikan infrastruktur di wilayah perbatasan sebagai wujud turut andil menjaga kedaulatan Indonesia.

Operator yang identik dengan warna merah ini ingin memastikan kebutuhan komunikasi para tentara yang menjaga perbatasan dan warga sekitar bisa terpenuhi dengan baik.

Selain membuat kesepakatan dengan operator negara tetangga, untuk meminimalisir potensi roaming internasional secara tak sengaja, Telkomsel juga mengedukasi warga agar handset mereka tidak di-setting otomatis berganti operator, melainkan secara manual.

(rns/fyk)