Berkat Ooredoo, Indosat Tak Perlu 'Berdarah-darah' di 4G

Jakarta -

Bagi Indosat, hadirnya layanan 4G mungkin bisa diibaratkan sebuah perkawinan. Memulai babak kehidupan baru dengan pasar yang masih lugu, namun ranum, segar, dan tentunya sangat menggairahkan karena penuh tantangan.

Namun layaknya pengantin baru, babak awal pastinya sulit dan perlu perjuangan. Apalagi bagi yang masih awam. Perlu meraba-raba pasar agar bisa sukses di 4G. Namun berkat Ooredoo, Indosat tak perlu ikut 'berdarah-darah' seperti saat memerawani layanan 3G sepuluh tahun silam.

"Ooredoo sudah berpengalaman menggelar 4G di empat negara. Setelah Qatar, Oman, Kuwait, dan terakhir Indonesia. Pengalaman ini akan sangat berguna bagi Indosat," kata Erik Meijer, Strategic Brand Advisor Ooredoo Group, saat berkunjung ke markas detikcom.

Keuntungan yang akan dinikmati Indosat karena satu grup dengan Ooredoo antara lain soal negosiasi harga dan procurement untuk pengadaan infrastruktur jaringan 4G LTE yang bisa menghemat pengeluaran perusahaan.

Benefit lainnya adalah soal update teknologi terbaru sesuai roadmap jaringan yang terpusat dari induk. Menurut Erik, Ooredoo melihat masa depan industri telekomunikasi ada di segmen data mobile broadband.

Itu sebabnya, strategi pemasaran yang akan didorong oleh Ooredoo Group dan Indosat akan selalui terkait pemanfaatan data. Salah satunya seperti yang diusung melalui kerja sama dengan klub Paris Saint-Germain dalam video berikut ini.



Sejauh ini, Indosat telah menghadirkan layanan 4G di Jakarta, Bali, Yogyakarta dan Bandung. Cakupannya memang masih sedikit karena hanya mengandalkan spektrum 900 MHz. Namun Erik yakin begitu spektrum 1.800 MHz bisa digunakan, 4G Indosat bakal melesat.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Indosat telah melakukan modernisasi jaringan. Modernisasi ini menggunakan teknologi yang sudah upgrade built-in. Jadi seluruh jaringan kami sudah siap untuk Super 4G-LTE," paparnya.

Modernisasi jaringan dari 2G ke 3G dan 4G di seluruh area di Pulau Jawa ini diharapkan tuntas sebelum Lebaran tahun ini. Sejauh ini, duit kas perusahaan yang telah dihabiskan untuk peremajaan infrastruktur itu telah mencapai USD 900 juta.

"Sebagai bukti keseriusan investasi Ooredoo di Indonesia, kami dalam dua tahun terakhir tidak pernah mengambil dividen. Dana itu kami alokasikan semua untuk modernisasi jaringan," tandas suami dari artis Maudy Koesnaidi tersebut.

(rou/fyk)