Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
100 Hari Menkominfo
Beres-beres Perizinan dan Kebut Akses Broadband
100 Hari Menkominfo

Beres-beres Perizinan dan Kebut Akses Broadband


- detikInet

Menkominfo Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Rudiantara belum genap 100 hari memimpin Kementerian Kominfo, namun sudah banyak gebrakan yang dilakukan olehnya. Selain gerak cepat membuka akses 4G LTE, apa lagi yang paling menyita perhatiannya?

"Di Kominfo itu ada 16 jenis perizinan. Banyak turunannya. Sedang kita review, mana yang harus diperpendek harinya, mana yang harusnya digabungkan. Nanti kita sesuaikan agar lebih mudah," ungkapnya saat ditemui di gedung DPR, Jakarta.

Rezim perizinan jadi salah satu fokus utama Rudiantara. Ia tak mau layanan telekomunikasi masyarakat jadi terhambat cuma karena izin yang berbelit-belit. "Kalau bisa dibuat mudah, kenapa harus dibikin susah?" katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gebrakan menteri urusan ICT ini sempat membuat Tantowi Yahya terkesima saat memimpin jalannya rapat kerja Komisi I kemarin. Ia mengaku senang dengan gerak cepat Rudiantara yang langsung fokus pada pokok permasalahan di Kominfo.

"Biasanya yang namanya perizinan itu dibuat sulit, sekarang jadi dipermudah. Saya suka yang seperti ini. Bapak Rudiantara pasti sudah tahu nantinya bakal jadi menteri jauh-jauh hari sebelum dipilih oleh Jokowi," sanjung Tantowi.

Salah satu contoh perizinan yang dibuat mudah oleh Rudiantara adalah izin untuk menyelenggarakan 4G. Menurutnya, izin tak lagi perlu dikeluarkan satu persatu untuk tiap frekuensi.

"Kalau perlu langsung dikasih saja semua. Toh, nantinya kalau mau komersial kan tetap lewat ULO (uji laik operasi) terlebih dulu. Nanti gateway-nya ada di ULO. Kalau tiap minta izin musti datang, yang enak nanti cuma yang ngurus. Yang datang senang, yang didatangin juga senang," kata dia.

Dalam berbagai kesempatan, Rudiantara juga telah berulangkali menegaskan bahwa tugas utama dia sebagai menteri adalah melayani pelanggan dan pemegang lisensi.

Kemudahan izin yang diberikan kepada pemegang lisensi, diharapkannya akan berimbas baik pada layanan pelanggan. Utamanya dari sisi kecepatan penggelaran jaringan layanan. Contohnya, 4G yang semula dijadwalkan baru hadir di 2015, langsung dikebut pada akhir 2014 lalu.

Setelah membuka akses di 900 MHz, mulai Februari 2015 ini Kominfo juga akan membuka peluang untuk 4G di 1.800 MHz menggunakan teknologi netral. Kemudian mulai pertengahan tahun, lelang dua blok di 2,1 GHz juga dibuka. Baru setelah itu dilanjutkan dengan lelang di 2,3 GHz.

Dalam pertemuan dengan Komisi I, menteri juga telah menyampaikan niatnya untuk mempercepat siaran digital agar bisa memanfaatkan spektrum 700 MHz untuk lahan baru akses broadband.

"Semuanya kita kebut agar kita bisa mencapai target Indonesia Broadband Plan 2019 mendatang. Kalau tadinya internet kita cuma nomor empat di ASEAN, nantinya internet kita bisa tercepat kedua di bawah Singapura," pungkasnya.

(rou/ash)







Hide Ads
LIVE