Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Di Masa Depan, 1 Orang Terhubung 50 Mesin

Di Masa Depan, 1 Orang Terhubung 50 Mesin


- detikInet

Jakarta -

Mesin akan kian mendominasi kehidupan manusia. Bahkan setiap satu orang nantinya, minimal akan terhubung dengan 50Β jenis mesin di era internet of things (IoT), machine to machine (M2M) dan internet of everything (IoE).

β€œDari riset yang kami pelajari, satu orang nantinya akan terhubung 50 mesin di 2040,” kata Feby Sallyanto, Group Head Major & Strategic Account Indosat saat media briefing M2M Indosat di Penang Bistro, Jakarta.

Era itu memang masih lama terjadi. Namun, gejala itu sudah mulai bisa dilihat sejak saat ini. Mulai dari ponsel, tablet, komputer, smart TV, smart home, dan lainnya. Semua terkoneksi dengan manusia lewat internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi dengan masuknya era 4G di Indonesia, menurut Feby, akan semakin banyak lagi pengguna yang mengandalkan mesin untuk menopang aktivitasnya, khususnya untuk bisnis.

"Semakin orang rely on wireless, apapun akan cepat, kebutuhan M2M akan tinggi. Dulu mungkin ada keterbatasan speed and reliability. Dengan bandwidth lebih tinggi dan coverage makin rapat, orang akan makin rely ke situ, otomatis bisa kedongkrak,” jelasnya.

Mesin juga jadi harapan bagi operator untuk lahan pendapatan baru. Jika pelanggan manusia di Indonesia cuma mentok 250 juta, mesin punya potensi tak terhingga. Apalagi, pelanggan mesin tak sensitif soal tarif data.

"Jumlah orang di Indonesia cuma 250 juta, tapi jumlah mesin bisa tak terhingga. Bayangkan saja, jumlah kendaraan roda empat ada 16 juta, roda dua ada 100 juta lebih. Itu semua punya potensi dikoneksikan dengan M2M,” kata Feby.

Belum lagi ada 60 juta meteran listrik yang digunakan oleh penduduk Indonesia. Belum yang lain-lain. Smarthome hingga personal tracking. Bisa tak terhingga jumlahnya,” pungkasnya.

Indosat sendiri mencatatkan pertumbuhan 40% pelanggan M2M di sepanjang 2014 dengan kontribusi masih di bawah 10% dari total pendapatan.

Memasuki 2015, anak usaha Ooredoo itu menargetkan pertumbuhan 60% tahun ini dari layanan M2M agar bisa memberikan kontribusi di atas 10% bagi total pendapatan perusahaan.



(rou/rou)





Hide Ads