Menurut Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P Santosa, sedikitnya ada empat tantangan yang harus dijawab dalam kerangka optimalisasi teknologi LTE di Indonesia.
Pertama, harus ada penentuan model berkelanjutan untuk pengembangan teknologi broadband di Indonesia dengan menitikberatkan partisipasi aktif sektor privat atau para pengusaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, perlu ditentukan cara mendorong agar pelaku industri lokal juga turut mendapatkan keuntungan dengan berkembangnya LTE, misalnya melalui pembukaan kesempatan akses dan penyediaan konten.
Dan terakhir yang keempat, bagaimana mendorong agar industri manufaktur lokal bisa berkemampuan dan berkemauan untuk memproduksi perangkat CPE untuk 4G berbiaya rendah.
"Sebab dengan biaya rendah, harga murah, daya jangkau konsumen meningkat. Nah, opsi yang bisa diambil misalnya pemberian insentif kepada industri manufkatur lokal yang produksi Perangkat 4G murah," pungkasnya.
(rou/ash)