Transformasi Tuntas, Internet XL Lebih Gegas

Jakarta -

Transformasi jaringan yang telah dimulai XL Axiata sejak Oktober 2013 akhirnya rampung juga. Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang jadi empat kota pertama proses transformasi ini.

Ongki Kurniawan, Chief Service Management Officer XL Axiata menjelaskan, transformasi jaringan ini penting dilakukan guna menghadapi kebutuhan di masa depan.

Seperti diketahui, layanan data/internet bakal jadi motor layanan bagi operator. Di sisi lain, arsitektur jaringan yang dibangun operator sebelumnya lebih disesuaikan untuk kebutuhan telepon dan SMS. Alhasil, suatu perubahan wajib dilakukan agar lebih optimal dalam menggelar layanan kepada pelanggan.

Transformasi jaringan yang dilakukan XL sendiri bisa dibilang dari hulu ke hilir alias redesain end to end dengan obyektif untuk layanan data.

"Waktu itu kita pernah mengetes untuk membuka www.detik.com butuh waktu sampai 33 detik. Tetapi setelah dilakukan transformasi, buka www.detik.com cuma 7 detik. Karena kita melakukan improvisasi langsung dari core network-nya," papar Ongki di atas kereta Argo Dwipangga saat uji jaringan XL untuk menyambut bulan Ramadan.

XL tentu tak melakukan transformasi ini sendiri. Namun menggandeng vendor jaringan Ericsson untuk mengerjakan di area Jakarta dan Bogor, serta Huawei untuk Surabaya dan Malang.

"Investasi untuk fase pertama di empat kota ini sampai Rp 280 miliar, dimulai dari Oktober 2013 sampai April 2014. Sekarang dalam tahap stabilisasi," lanjut Ongki.

Empat kota ini kemudian bakal jadi blueprint bagi XL untuk menggelar transformasi jaringan berikutnya. Yakni di kota Bandung dan Bali yang masih bakal dilakukan pada tahun 2014 ini.

Namun untuk investasinya tak sebesar fase pertama. Lantaran di fase awal, biaya investasi cukup terkuras untuk mengejar arsitektur framework yang diinginkan XL.

Dana yang harus disiapkan XL untuk transformasi jaringan memang tak sedikit. Pun demikian, operator yang baru saja mengakuisisi Axis itu terbilang puas dengan dampak yang dihasilkan oleh permak jaringan yang berpengaruh pada coverage yang lebih luas, internet yang lebih cepat dan drop call yang semakin turun.

Seperti perbaikan jaringan yang dilakukan di sejumlah daerah Jakarta, Depok dan Tangerang misalnya yang mengcover area bandara Soekarno-Hatta, Ciputat, Kota, Kuningan, Tebet, Bintaro, serta Senayan.

Dimana mampu memperluas coverage 28,6%-40%, sedangkan data/internet jadi lebih ngebut 30,13%-39,23%. Sementara drop call mampu ditekan 24,87%-29,7%. Tren positif yang sama juga tercermin dari hasil pengujian yang dimonitor di Bogor, Surabaya, dan Malang -- yang menjadi kota yang dilakukan transformasi jaringan.

"Dengan melihat hasil positif yang diberikan, makan tentu ini juga berdampak ke revenue yang naik. Ini menjadi landasan bagi kita untuk terus melakukan improvisasi ke kota-kota lainnya," Ongki menandaskan.

(ash/rou)