Telkom terus melebarkan sayap ekspansi bisnisnya ke luar Indonesia. Kali ini giliran Amerika Serikat dan Timur Tengah yang menjadi negara bidikannya melalui anak usaha Telkom Internasional (Telin).
Menurut Vice President Public Relations PT Telkom Tbk Arif Prabowo, Telin akan kembali menjadi kendaraan Telkom untuk program International Expansion (Inex) di tahun 2014 ini.
"Kami akan melangkah lebih jauh lagi setelah bermain di Asia Tenggara. Kita akan masuk ke pasar Amerika Serikat dan Timur Tengah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Senin (17/3/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di negeri Paman Sam ini Telkom pada 11 Desember 2013 telah mendirikan perusahaan Telkom USA yang bertempat di negara bagian California dan merupakan entitas anak usaha yang 100% sahamnya dimiliki oleh Telin.
Telkom pada tahun lalu juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan AL-Lama Group. AL-Lama merupakan konglomerat bisnis terpandang di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang usaha seperti properti, hotel, konstruksi, dan tentunya telekomunikasi.
Jangkauan bisnis AL-Lama mencapai kawasan Timur Tengah dan Afrika. Adanya MoU tersebut menjadikan AL-Lama sebagai rekanan lokal untuk berbagai layanan Telkom Group yang akan dipasarkan di Arab Saudi.
Dijelaskan olehnya, ada empat pendekatan strategi yang akan dilakukan Telkom Group dalam mengembangkan sayapnya ke pasar internasional, yakni dengan cara Business follows People, Money, Traffic dan Network.
Masuknya Telkom ke pasar Amerika Serikat, kata Arif, sebagai bentuk implementasi strategi Follow the Traffic. Trafik, khususnya data banyak bermuara di Amerika Serikat, sehingga sangat berpotensi untuk membangun dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub untuk seluruh Asia Tenggara.
"Captive market terbesar di Asia Tenggara adalah Indonesia dengan jumlah pengguna broadband yang terbesar," paparnya lebih lanjut sambil menambahkan Telkom tetap akan fokus dengan portofolio Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services (TIMES).
"Tetapi, tanpa program International Expansion, Telkom tidak akan mampu tumbuh double digit. Telkom juga harus melakukan ekspansi ke pasar internasional terutama ke negara-negara yang masih prospektif," jelas Arif.
Presiden Direktur Telin Syarif Syarial Ahmad menambahkan, tahun 2013 merupakan pondasi awal kesuksesan Telin di tahun 2014 ini. Hal ini telah dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan dalam melampaui target pendapatan hingga 34,9%. Angka tersebut melebihi total pertumbuhan beban sebesar 24,4%.
"Pada tahun ini kami memperbaiki skenario dan business plan perusahaan, persiapan pencapaian target pendapatan bagi Telkom Australia dan Telin Timor Leste serta tidak luput dari perhatian Telin adalah pengembangan infrastruktur jaringan, mengingat infrastruktur inilah yang nantinya akan membawa Telin dan footprint-nya berhasil dalam pencapaian target pendapatan," jelasnya.
Selain itu, untuk menyambut ekspansi di tahun 2014 ini, Telin juga akan meluncurkan beberapa produk baru seperti Content Delivery Network (CDN), Telepresence, serta Internet Protocol Packet Exchange (IPX).
Secara terpisah, analis dari Investa Riset Kiswoyo Adi Joe menilai aksi ekspansi Telkom dengan menggandeng sejumlah mitra ke pasar internasional bisa menjadi penopang pendapatan BUMN telekomunikasi ini di masa mendatang.
"Langkah Telkom cukup cerdik dalam menggandeng mitra. Kalau membangun jaringan sendiri, itu akan memberatkan dari sisi beban. Ekspansi internasional ini bisa menjadi penopang pendapatan Telkom di masa mendatang,β ujarnya.
(rou/tyo)