Serangan siber parah dan merusak yang menyasar perusahaan bir Jepang Asahi pekan ini, mengacaukan operasional perusahaan. Asahi terpaksa menghentikan pengiriman produk dari pabrik birnya dan belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan. Asahi menyampaikan hal ini pada Jumat (3/10), sehingga memicu kekhawatiran akan kekurangan pasokan.
Asahi Group adalah produsen bir paling populer di Jepang. Mereka mengumumkan pada Senin (29/9) bahwa mereka mengalami kegagalan sistem karena serangan ransomware yang memaksa penangguhan pesanan dan pengiriman berbagai minuman produksi mereka, termasuk produk andalannya Asahi Super Dry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini belum ada tanda-tanda pemulihan sistem kami dalam waktu dekat. Pengiriman rutin masih terhenti," ujar seorang juru bicara yang menolak disebutkan namanya, dikutip dari Japan Today.
"Produksi tidak terpengaruh secara langsung (oleh disfungsi sistem), tetapi telah terhenti karena pengiriman ditangguhkan," imbuhnya.
Sementara itu, Japan Times melaporkan, perusahaan tersebut putar otak dengan kemballi ke cara lama, yakni menggunakan mesin faks untuk menyalurkan pesanan.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan sistem secepat mungkin, sembari menerapkan langkah-langkah alternatif guna memastikan pasokan produk tetap tersedia bagi pelanggan kami," ujar CEO Asahi Atsushi Katsuki.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi bukti yang menunjukkan potensi kebocoran informasi, tetapi masih memverifikasi sifat dan cakupannya.
Berita ini mengkhawatirkan bagi para pemilik toko-toko serba ada di Jepang, yang merupakan pemasok utama bir Asahi. Seorang juru bicara Seven & I Holdings, yang mengoperasikan jaringan toko swalayan 7-11, mengatakan pihaknya sedang bersiap memasang pemberitahuan untuk memperingatkan pelanggan tentang penangguhan tersebut, tetapi menambahkan bahwa penghentian tersebut sejauh ini belum menyebabkan gangguan besar.
"Kami tidak berharap minuman Asahi akan hilang dari semua gerai kami sekaligus, meskipun semuanya tergantung pada bagaimana penjualan di masing-masing gerai ini," ujarnya.
Karena insiden ini, saham Asahi Group turun hampir 7% pada penutupan perdagangan saham Jumat (3/10).
(rns/rns)