Spyware Ganas Ancam Pengguna iPhone di 98 Negara
Hide Ads

Spyware Ganas Ancam Pengguna iPhone di 98 Negara

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 12 Jul 2024 15:15 WIB
Ilustrasi serangan malware.
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pengguna iPhone kembali menjadi target serangan spyware yang mengerikan. Apple sampai mengeluarkan peringatan untuk pengguna iPhone di 98 negara.

Dalam peringatan terbarunya, Apple tidak mengungkap aktor jahat yang terlibat dalam serangan terbaru ini atau daftar negara di mana pengguna menerima peringatan tersebut. Sejak tahun 2021, Apple sudah mengirimkan peringatan serupa ke pengguna iPhone di lebih dari 150 negara.

"Apple mendeteksi bahwa Anda menjadi sasaran serangan spyware bayaran yang mencoba menyusupi iPhone yang terkait dengan Apple ID Anda -xxx- dari jarak jauh," kata Apple dalam peringatan yang diterima pengguna terdampak, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (12/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serangan ini mungkin menargetkan Anda secara spesifik dengan alasan siapa Anda atau apa pekerjaan Anda," sambungnya.

Apple mengatakan sulit mendapatkan kepastian penuh tentang deteksi seperti ini. Namun mereka sangat yakin dengan peringatan yang dikeluarkan dan meminta pengguna menanggapinya dengan serius.

ADVERTISEMENT

Pengguna iPhone di India termasuk kelompok yang menerima peringatan tersebut. Pada Oktober lalu, sejumlah jurnalis dan politisi di India juga menerima peringatan yang sama.

Tidak lama kemudian melaporkan temuan spyware Pegasus di iPhone milik jurnalis ternama di India. Spyware buatan perusahaan Israel NSO Group ini terbilang ganas karena bisa menginfeksi dan mengakses semua data pribadi di iPhone lewat serangan zero-click.

Hanya dengan menerima SMS khusus, bahkan tanpa dibuka atau klik link apapun, spyware ini menyusupi iPhone tanpa sepengetahuan pengguna.

Dalam peringatannya, Apple menekankan metode deteksi ancamannya yang sangat sensitif. Karena itu mereka tidak bisa memberikan informasi yang terlalu rinci karena khawatir akan dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menghindari deteksi di masa depan.

Apple tentu akan langsung berupaya untuk menambal celah keamanan yang telah ditemukan. Guna menghindari serangan lebih lanjut, pengguna iPhone yang memiliki pekerjaan sensitif seperti jurnalis dan politisi diminta mengaktifkan mode Lockdown.




(vmp/fay)