Bisa Temukan Bug di ChatGPT? Bisa Dapat Bonus Rp 297 Juta

Sejak dirilis untuk publik pada akhir tahun silam, ChatGPT langsung populer. Hal ini karena dianggap ChatGPT merupakan program kecerdasan buatan yang takjub. — Bisa Temukan Bug di ChatGPT? Siap-siap Dapat Bonus Rp 297 Juta Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Jakarta -

OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan di balik ChatGPT, mengumumkan program bug bounty untuk menemukan bug dan celah keamanan di sistemnya. Pengguna yang berhasil menemukan bug akan mendapatkan bonus hingga USD 20.000 atau sekitar Rp 297 juta.

Dalam pengumumannya OpenAI mengajak pengguna dan peneliti keamanan untuk mencari bug, kerentanan, dan celah keamanan di ChatGPT, plugin OpenAI, API OpenAI, dan layanan terkait lainnya.

Bonus yang ditawarkan tergantung pada tingkat keparahannya, mulai dari USD 200 untuk temuan bug yang tidak terlalu parah hingga USD 20.000 untuk temuan yang luar biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengajak Anda untuk melaporkan kerentanan, bug, atau celah keamanan yang Anda temukan di sistem kami," kata OpenAI dalam pengumumannya, seperti dikutip dari Mashable, Rabu (12/4/2023).

"Dengan membagikan temuan Anda, Anda akan memainkan peran penting dalam membuat teknologi kami lebih aman untuk semua orang," sambungnya.

Untuk mengelola pendaftaran temuan bug dan pembagian bonus, OpenAI bermitra dengan Bugcrowd, platform yang menghubungkan perusahaan dengan peneliti keamanan. Temuan yang didaftarkan akan diterima atau ditolak dalam waktu dua jam.

Halaman OpenAI di Bugcrowd juga mencantumkan sejumlah pedoman dan aturan untuk temuan yang tidak akan mendapat bonus, termasuk jailbreak, menyuruh model AI untuk mengatakan hal tidak baik, dan menyuruh model AI untuk menulis kode yang berbahaya.

Selain itu, pengguna juga dilarang melakukan serangan yang bisa menurunkan, mengganggu, atau berdampak negatif terhadap layanan atau pengalaman pengguna, seperti serangan DDoS atau penipuan seperti rekayasa sosial dan phishing.

Program bug bounty ini diluncurkan saat OpenAI disorot karena kebocoran data. Beberapa minggu yang lalu, ditemukan bug yang bisa mengekspos judul chat, pesan pertama dalam percakapan, dan informasi pembayaran dari pelanggan ChatGPT Plus.

OpenAI juga terus diperhatikan oleh regulator terkait bagaimana cara mereka melindungi data pengguna, terutama pengguna di bawah umur. Alasan ini yang membuat Italia memblokir ChatGPT.